SULSELBERITA.COM. Takalar-Aktivitas tambang liar di Galesong semakin marak dan seolah tidak diperhatikan, baik dari pihak Pemerintah maupun oleh Aparat Kepolisian Kabupaten Takalar. Pada Selasa, 6/8/19 Siang, beberapa mobil dum keluar masuk di Dusun Popo dan Terang-terang mengangkut pasir dan timbunan.
Salah seorang warga Desa Popo yang minta namanya dirahasiakan mengeluhkan aktivitas tambang yang sudah pernah ditutup warga ini. Namun meski sudah pernah ditutup, tambang tersebut beroperasi kembali.
"Kami heran ini, karena waktu ditutup sama warga Desa juga dikasi garis polisi. Tapi kok bisa beroperasi kembali. Setahu kami pemerintah setempat pernah rapat menolak penambangan. Kenapa na adaji lagi ini" Keluhnya.
Warga desa yang berprofesi sebagai petani ini berharap Tim Terpadu Takalar bertindak tegas dan tidak tutup mata melihat kedua tambang liar yang ada di Desa Pesisir ini.
"Kami minta tim terpadu segera menertibkan Tambang liar yang sudah meresahkan ini" Tambahnya.
Sementara pihak pemerintah Desa yang dikonfirmasi melalu telpon mengatakan bahwa memang telah dilakukan penutupan dan rapat penolakan tambang warga desa dan Pemerintah Desa, juga telah dikomunikasikan ke Polres Takalar.
"Iya benar kami telah melaksanakan rapat penolakan bersama warga, juga ini sudah ditangani oleh Polres Takalar. Soal ijinnya beroperasi kembali kita tidak tahu. Insya Allah besok kita rapat lagi soal masalah ini" Kata Rustam saat dikonfirmasi. 6/8/2019. Sore.
Terlihat alat berat ekskavator dua unit beroperasi di Dusun Terang-terang dan di Dusun Popo. Keberadaan kedua tambang tersebut mengancam lahan pertanian disekitarnya.
Kontributor: Jaya