SULSELBERITA.COM. TAKALAR-Aksi ini dipicu oleh Sistem Zonasi yang dinilai tidak berpihak Kepada masyarakat Desa Laikang, dimana dari 30 lebih Siswa yang mendaftar hanya satu yang lulus, itupun dari jalur afirmasi
Seperti yang diketahui di kecamatan Mangarabombang hanya ada SMAN 7 TAKALAR dan SMKN 5 TAKALAR yang masing-masing memiliki kuota yang sedikit yang mengakibatkan siswa Desa Laikang harus mengubur mimpi mereka untuk bisa bersekolah di Tempat ini,
Desa Laikang yang secara letak Geografis berada di penghujung Pulau Sulawesi tidak memiliki opsi lain kecuali kedua tempat ini, kalaupun mau Sekolah swasta mereka harus menempuh jarak kurang lebih 30 KM ke kota
Ansar dalam Orasinya mengungkapkan bahwa Sistem Zonasi ini sangat Zolim terhadap Siswa dari Desa Laikang, tahun Lalu puluhan siswa dari Desa Laikang gagal masuk sekolah Negeri yang kemudian tahun ini beberapa dari mereka kembali mendaftar namun kembali gagal, ini betul-betul bentuk penghiatan terhadap apa yang tertuang di landasan konstitusi kita.
"Tahun lalu kami tidak ribut karna kami percaya Pemerintah pasti akan melakukan evaluasi terhadap sistem gagal ini namun Hasilnya tetap sama, siswa dari Desa Laikang kembali yang jadi tumbal kejam dari sistem coba-coba ini, oleh karena itu kami minta Cadisdik wilayah 7 untuk tidak hanya duduk manis di Kantornya harus gencar terjun kelapangan melihat situasi, jangan over-generalisasi setelah hanya melihat sampel di Kota" Ujar Ansar dalam orasinya
Sementara itu ketua umum Forum BARAPI Dirman Danker, Mendesak Pemerintah untuk segera mencarikan Solusi terhadap puluhan Siswa yang Gagal terakomodasi, Dia juga menuntut agar segera dilaksanakan Penambahan Kuota di SMAN 7 TAKALAR, kasihan Adik-adik atau anak-anak kami kalau samai mereka harus putus sekolah, ini sudah masuk pada ranah pelanggaran Hak Asasi Manusia, Tutup Danker
Akhirnya pihak pengunjuk rasa membubarkan diri setelah Pihak Ca Dinas Pendidikan Jeneponto-Takalar berjanji akan mengakomodir siswa-siswi di laikang, untuk bisa masuk di SMA 7 TAKALAR bagaimanapun caranya
