Di Hari Pencoblosan Logistik Pemilu Tak Kunjung Tiba, Ibu Ibu di Papua Ngamuk

408

SULSELBERITA.COM. Papua - Profesionalisme dan kiberja pihak KPU dalam mendistribusikan logistik Pemilu di Papua menuai sorotan tajam, pasalnya Sejumlah TPS di Wilayah Jayapura, Papua, molor melakukan pencoblosan, dikarenakan belum terdistribusikannya logistik pemilu 2019.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Jayapura, Rustam Saru, meminta waktu agar pencoblosan diperpanjang.

"Saya sudah meminta Ketua KPU kota untuk melakukan pleno agar pencoblosan dapat diperpanjang karena hingga kini belum semua TPS yang ada di wilayah kota melaksanakan pencoblosan," kata Rustam yang dikutip dari Antara, Rabu (17/4/2019).

Jumlah TPS di Jayapura, ini tercatat sebanyak 300.752 pemilih dengan jumlah TPS 1.262 yang tersebar di lima distrik.
Ketua KPU Kota Jayapura Octovianus Injama hingga kini enggan memberikan keterangannya dengan alasan akan melakukan pleno.

"Sabar ya kami akan melakukan pertemuan," kata Injama sebelum kembali masuk ke kantor KPU Kota Jayapura.

Pemilih di sejumlah TPS di wilayah Kota Jayapura hingga pukul 10.30 WIT belum melakukan pencoblosan akibat logistik pemilu belum sampai di TPS. Bahkan sejumlah petugas TPS hingga pukul 10.19 WIT masih berada di kantor KPU Kota Jayapura yang berlokasi di jalan baru pasar Youtefa, Distrik Abepura.

Dari informasi yang dihimpun media ini, menyebutkan bahwa hingga kini nampak sejumlah petugas sedang mempersiapkan kotak suara untuk TPS yang belum menerima logistik Pemilu, seperti TPS yang ada di Distrik Jayapura Selatan dan Abepura. Bahkan saat ini pengisian kotak-kotak suara masih dilakukan di halaman kantor KPU Kota Jayapura.

Bahkan sebuah Vidio yang beredar di media sosial, memperlihatkan seorang ibu ibu ngamuk di jalan, tepat di salah satu TPS yang belum ada logistiknya,  "Kami mempertanyakan kenapa belum ada kertas suara, kami ini mau memilih, kami ini datang sejak pagi, tapi sampai sekarang belum bisa mencoblos". Ujar ibu ibu dalam vidio dengan suara lantang di depan puluhan petugas kepolisian yang coba menenangkannya. (Rabu, (17/4/2019).