SULSELBERITA.COM. Selayar - lima orang personil Tim Reaksi Cepat BPBD Kepulauan Selaya, membesuk korban laka laut asal Pulau Kayuadi, Kecamatan Takabonerate, kelima personil tersebut masing-masing, Amri, Arsel Saputra, Aditia Pratama Putra, Ramlianto, dan Fadly Syarif. Selasa, (26/3/2019).
Giat besuk korban laka laut dilaksanakan pada sekitar pukul 11.00 Wita, hbertempat di ruang Instalasi bedah RSUD KH. Haiyung, Benteng.
Sebelum menjenguk korban laka laut atas nama Jumadi yang sementara menjalani perawatan intensif di Instalasi Ruang Bedah, RSUD KH. Haiyung Benteng, tim reaksi cepat BPBD Kepulauan Selayar, terlebih dahulu berkoordinasi dengan tim dokter dan tenaga medis yang bertugas di ruang instalasi gawat darurat.
"Kegiatan pengambilan dokumentasi korban, dan tanya jawab dilakukan tim reaksi cepat BPBD setibanya di ruang instalasi bedah, dan dari hasil tanya jawab, korban teridentifikasi korban bernama Jumadi (20 thn) asal, Dusun Tangnga-Tangnga, Desa Batang, Kecamatan Takabonerate". Jelas Fadly Syarif. Selasa (26/3/2019).
Lanjut dijelaskan Fadly, "Menurut penjelasan korban Jumadi, peristiwa laka laut terjadi pada hari Jum'at, 22 Maret 2019, pada sekitar pukul 17.00 Wita, di kawasan zona inti Taman Nasional Takabonerate, saat kejadian, ketiga korban sedang dalam perjalanan dari Pulau Kayuadi menuju Karumpa, Desa Karumpa, Kecamatan Pasilambena".Jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan Syarif, "Dalam perjalanan tersebut, ketiga korban tiba-tiba dikagetkan oleh percikan api dari atas perahu jolloro yang sementara melaju, korban yang panik melihat percikan api, spontan melompat ke dalam laut" Tutup.Syarif.
Dalam kejadian ini, tidak ada korba jiwa akan tetapi, ketiga korban sempat menderita luka bakar serius di sekujur tubuh korban. ketiga korban terpaksa harus di rujuk ke Puskesmas Takabonerate dan terakhir, dievakuasi ke RSUD KH. Haiyung, Benteng.
Pasca kejadian tersebut, perahu, berikut perlengkapan lainnya dalam kondisi utuh dan masih sempat ditumpangi kembali ke Pulau Kayuadi.
Saat kejadian, korban Jumadi mengaku sedang bersama dua korban lainnya yang masing-masing diketahui bernama Dg. Mallatei, warga Dusun Bonelambere, Desa Nyiur Indah, dan Dg. Palajang, warga Dusun Timoro, Desa Nyiur Indah.
Korban mengaku, sama sekali tidak mengetahui asal percikan api yang mengakibatkan luka parah pada tubuh ketiga korban.