Sahabu Dg Rowa Penderita TB Paru, Bertahan Hidup Dengan Suntikan Setiap Hari

973

SULSELBERITA.COM. Takalar - Sahabu Dg Rowa (58), seorang warga Dusun Maccini baji Desa Pattoppakang Kec.Marbo Kab.Takalar, harus pasrah menerima nasib, karena sudah lebih dari 10 tahun mengidap penyakit yang sangat berbahaya, yakni TB Paru.

Awak media ini yang mengunjungi Sahabu Dg Rowa hari ini, Sabtu, (16/2/2019) di kediamannya, menyaksikan Dg Rowa sapaan akrabnya, tak bisa lagi beraktifitas layaknya orang lain, dia hanya bisa duduk bersandar di tiang rumahnya, dengan kondisi sangat menyedihkan, tubuhnya terlihat kurus kering, tinggal tulang dibungkus kulit.

Advertisement

Kepada awak media ini, Sahabu Dg Rowa bercerita tentang kondisinya dan kepedihan hidupnya selama 10 tahun terakhir ini.

"Saya sudah lebih 10 tahun seperti ini pak, jangankan untuk bekerja, berjalan turun dari rumah saja, sudah sangat susah, saya mungkin bisa bertahan hidup sampai sekarang, mungkin karena suntikan yang diberikan oleh petugas Puskesmas Pattoppakang setiap harinya"..Ungkap Sahabu Dg Rowa sedih.

Lanjut di ungkapkan Sahabu Dg Rowa, "Entah sampai kapan semua ini, saya hanya berharap kesembuhan dan bantuan medis, saya  setiap hari berdoa agar bisa diberikan umur yang panjang oleh tuhan, agar saya bisa merawat anak anak saya yang 3 diantaranya masih sekolah di SMP"Ungkap Dg Rowa sambil berlinang air mata.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Pattoppakang Iksan Muis Putra, yang ditemui oleh awak media ini, saat diminta konfirmasi terkait penanganan medis terhadap penderita TB Sahabu Dg Rowa, menjelaskan jika pihaknya sudah melakukan langkah penanganan yang maksimal.

"Kami sudah melakukan penanganan maksimal, yakni pengobatan intensif (suntikan) selama 56 hari di lakukan tiap hari, dan pengobatan intensif (minun obat) selama 84 hari 60 kali minun, selama 6 bulan, untuk selanjutnya yakni lanjutan pengobatannya sampai 8 bulan". Jelas Iksan (Sabtu, 16/2/2019).

"Jadi penanganan secara maksimal kami sudah lakukan sesuai dengan SOP.  Hari ini pun kami kembali melakukan kunjungan bersama dr Ruslan, sesuai arahan dari Kabid P2 dr Novi, yakni kami harus turun secara tim, yang terdiri dari dokter umum, petugas TB, petugas Gizi dan petugas Kesling. Hasil pemeriksaan kondisi kesehatan yang bersangkutan sudah tidak memiliki nafsu makan lagi".Tutup Kapus PKM Pattoppakang ini.

Advertisement