Bak Koboi Jalanan, Lima Siswa SMPN 2 Galesong Kompak Bersama Bapaknya Aniaya Petugas Clening Service

1098

SULSELBERITA.COM. Takalar -Miris, hanya kalimat itu yang patut disematkan atas ulah 5 orang Siswa SMPN 2 Galesong, yang bak koboi jalanan melakukan penganiayaan terhadap seorang petugas cleaning service di sekolahnya, namun tragisnya lagi, penganiayaan tersebut justru kompak dilakukan bersama orang tua salah seorang pelaku. Sabtu, (9/2/2019).

Akibat penganiayaan tersebut, korban Faisal Daeng Pole (38), mengalami beberapa luka di tubuhnya, termasuk luka robek dibagian kepalanya, sehingga korban harus menjalani perawatan medis di rumah sakit.

Advertisement
Selamat Hari Pendidikan Bupati dan Wakil Bupati Takalar
Selamat Hari Pendidikan Kadis Pendidikan Kab. Takalar
Selamat Hari Pendidikan Kepala UPT SMAN 3 Takalar 
Pemda Takalar - Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446H

“Iya betul ada korban yang dianiaya oleh beberapa orang  siswa,” kata Kapolres Takalar AKBP Gany Alamsyah, Senin, (11/02/2019).

Kronologis kejadian menurut informasi dari pihak kepolisian, menjelaskan, "Saat itu korban tengah membersihkan sampah di luar kelas. Tiba-tiba datang lima siswa yang mengejek korban, dia dikatai pegawai anjing, pegawai najis,” kata Gany Alamsyah.

"Karena tak terima dikatai seperti itu, korban pun akhirnya kesal, lalu menampar salah satu siswa sebanyak satu kali. Siswa yang ditampar berinisial I tersebut, kemudian pulang kerumahnya mengadukan peristiwa penamparan itu kepada ayahnya.Tak lama kemudian, orang tua siswa tersebut mendatangi korban di sekolah, kemudian orang tua siswa tersebut langsung memerintahkan anaknya beserta temannya sebanyak tiga orang untuk memukuli korban,” terangnya.

“Kemudian para siswa tersebut secara bersama-sama memukul korban dengan menggunakan sapu ijuk yang bergagang besi yang mengenai kepala sebelah kiri yang mengakibatkan luka robek pada kepala sebelah kiri, tidak hanya para siswa, orang tua pelaku pun juga ikut memukul korban di bagian kepala dengan menggunakan kepalan tangan sebanyak lima kali”. ungkap Gany.

Hingga kini, para pelajar yang melakukan penganiayaan kepada petugas cleaning service sekolah ini masih berstatus terperiksa di Mapolres Takalar.

“Status masih terperiksa, kasus akan tetap berlanjut, kecuali mereka berdamai,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Galesong Selatan (Gasel), AKP Iksanuddin saat dikonfirmasi oleh salah satu awak media, membenarkan kejadian yang sempat viral di medsos tersebut.

"Kejadiannya pada hari Sabtu (9/2/2019) kemarin, korban juga sudah melaporkannya. Namun saat ini viral karena di posting di facebook," terangnya.

"Hari ini Senin (11/2/2019) kita akan lakukan mediasi, karena para pelaku mau atur damai. Anak-anak yang melakukan kita akan panggil orangtuanya," ucapnya.