Peduli Kemanusiaan, Camat Polut Kunjungi Warganya yang Divonis Kanker Tulang

322

SULSELBERITA.COM. Takalar - Seorang siswa yang tengah duduk di kelas tiga Madrasah Aliyah (MA) Palleko, Fahrianto (18) harus menghabiskan waktunya dua bulan terakhir dengan terus berbaring.

Hal tersebut disebabkan karena lengan bagian kiri Fahrianto mengalami pembengkakan secara terus menerus hingga saat ini telah sebesar kepala anak-anak.

Advertisement

Anak laki-laki dari pasangan Kamaruddin Dg Timung dan Syamsiah Dg Maneng yang sehari-hari bekerja sebagai tukang lemari di Kelurahan Bontokassi, Kecamatan Polongbangkeng Utara ini didiagnosa mengalami kanker tulang.

Diagnosa ini disampaikan oleh Dirut RSUD Padjonga Dg Ngalle dr. Darwis ketika melihat kondisi Fahrianto bersama-sama dengan Kabag Humas Pemkab Takalar H. Zulkarnain dan Camat Polongbangkeng Utara H. Muh. Rusli di ruang IGD RSUD Padjonga Dg Ngalle Takalar.

"Jadi hasil diagnosa terhadap pasien ini mengalami kanker tulang sehingga bagian lengannya membengkak. Kanker tulang stadium 4 ya," Jelas dr. Darwis, Rabu (30/1/2018).

Ibu Fahrianto Syamsiah ditempat yang sama menjelaskan bahwa awal mula bengkak pada lengan anaknya terjadi ketika terjatuh dari sepeda motor yang saat itu Fahrianto dibonceng oleh rekannya.

Mengira hanya keseleo, Fahrianto kemudian membawanya ke tukang urut. Namun, bukannya membaik, lengannya justru semakin membesar hingga ia kesulitan bergerak.

"Awalnya dia dibonceng terus jatuh, lama-lama lengannya membesar. Padahal awalnya dikira terseleo biasa ternyata pas dibawah kerumah sakit katanya kanker tulang dan harus diamputasi," Jelasnya.

Sang ibu menjelaskan, bahwa anaknya awalnya ingin di amputasi bagian lengannya. Namun, sang anak menolak dan memilih kembali kerumah. Setelah kembali, kondisinya kian memburuk sehingga dilarikan kembali kerumah sakit.

Kini, Fahrianto kembali mendapat perawatan di RSUD Padjonga Dg Ngalle dengan jaminan kesehatan BPJS.

Camat Polongbangkeng Utara dan Direktur RSUD Padjonga Dg Ngalle memastikan Fahrianto dirawat dengan tidak membebankan biaya rumah sakit.

"Kita tetap rawat dan tidak dikenakan biaya karena ada juga jaminan kesehatannya. Selama dirawat disini kita tidak kenakan biaya begitupun jika nanti pasien mau dioperasi," jelasnya.