SULSELBERITACOM. Takalar - Pemerintah kabupaten Takalar secara resmi menjalin kerjasama dibidang usaha budidaya perikanan dengan Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo).
Sekitar 1.000 hektar lahan disiapkan pemerintah kabupaten Takalar untuk pengelolaan tambak bekerjasama dengan Perum Perindo.
Kerjasama ini tertuang dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) oleh Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda dan Bupati Takalar H. Syamsari, S.Pt, MM di Kantor Pusat Perum Perindo, Selasa (15/1/2019) kemarin.
Ini merupakan inisiasi Bupati Takalar untuk melakukan zonasi daerahnya. Pasalnya, terdapat 4 kecamatan yang akan difokuskan untuk pengembangan industri perikanan.
Namun, tahap awal akan disegerakan kerja sama untuk luasan 20 hektare dengan konsep budidaya perikanan terintegrasi.
Dilansir dari laman Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda menyambut baik kerja sama dengan pemerintah kabupaten Takalar ini.
"Kami siap mengelola lahan tambak yang disiapkan Pemkab Takalar," katanya.
Budidaya udang vannamei, ikan bandeng dan nila di saluran ipal akan mengisi tambak tersebut.
Sementara untuk kepiting bakau dan lobster akan dibudidayakan di lahan yang didominasi oleh hutan mangrove sebagai habitat dari kepiting dan lobster.
Lokasi yang segera dikerjasamakan rencananya yakni di daerah Laikang, Takalar yang didominasi oleh petambak dan nelayan.
Melalui kerjasama ini, Bupati Takalar H. Syamsari berharap kerja sama dengan Perum Perindo bukan sebatas daerah yang 20 hektare tapi juga untuk zonasi yang 1.000 hektare.
Disisi lain, H. Syamsari berharap kerjasama dengan Perum Perindo dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat Takalar.
"Kita akan dukung sepenuhnya kerjasama dinas perikanan Takalar, bersama Perusda dengan
Perum Perikanan Indonesia baik pemenuhan infrastrukturnya maupun program Budidayanya," Jelas Bupati Takalar.
H. Syamsari menambahkan bahwa masyarakat sekitar membutuhkan pendampingan dalam budidaya perikanan.
"Ini adalah salah satu model sinergi pemkab dengan swasta, semua ditujukan dalam rangka optimalisasi aset pemkab dan potensi daerah yang bermuara pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat," tambah Bupati Inovatif bidang Lingkungan Hidup ini.
Untuk lahannya sendiri, Vice President Akuakultur Agira Darma mengungkapkan bahwa Perum Perindo telah melakukan survei lahan sebanyak 2 kali.
Selain itu, uji sampling tes kadar air di laboratorium telah dilaksanakan dan hasilnya dapat direkomendasikan untuk melakukan budidaya perikanan di kawasan Takalar.
Menurut Agira, pengembangan di Takalar merupakan strategi pengembangan usaha dari unit budidaya sebagai tindak lanjut pengembangan site Perum Perindo di Barru dan trading di Makasar.
Hal ini dikarenakan Makasar akan menjadi sentral HUB bagi industri transportasi udara untuk ekspor tahun 2019.
Semua pesawat kargo akan mampir di Makasar. Dengan begitu, proses ekspor tidak diperlukan kembali ke Jakarta atau Bali.