Hipermata Komisariat Unhas Gelar Cerdas Cermat dan Talk Show

648

SULSELBERITA.COM. Takalar - Himpunan Pelajar Mahasiswa Takalar (Hipermata) Komisariat Unhas menggelar acara cerdas cermat dan talk show kebangsaan, 21-23 Desember 2018. Puncak kegiatan digelar di gedung PKK Takalar, Ahad (23/12/2018).

Menurut Herianto, ketua Hipermata Komisariat Unhas, kegiatan Cerdas cermat yang diikuti 8 sekolah SMA sederajat sekabupaten Takalar ini awalnya digelar di gedung Tribun Makkatang Dg Sibali Kabupaten Takalar pada babak penyisihan dan semifinal, sedangkan final di gelar di Gedung PKK Kabupaten Takalar yang dirangkaikan dengan Talkshow.

Bertindak sebagai juri ialah dari pihak Polres Takalar, pihak Dispora dan pengurus Hipermata Kom. Unhas. Hasilnya, Pemenang dari cerdas cermat tersebut, SMAN 8 Takalar menjadi juara 1, disusul oleh SMAN 1 Takalar sebagai juara 2 dan SMAN 7 Takalar sebagai juara 3.

Setelah kegiatan cerdas cermat, dilanjutkan dengan kegiatan Talkshow "Wawasan Kebangsaan" dengan 3 pembicara yaitu Dr. Hj. Irma Andriani S.Pi, M.Si selaku pembina Hipermata Kom. Unhas, Muhtar S.H, MH selaku alumni dari Hipermata Kom.Unhas dan Yardi S.Ip selaku Ketua DPD KNPI Takalar dengan moderator Syahrullah dari pengurus Hipermata Kom. Unhas.

Dalam sambutannya, Dr. Hj. Irma Andriani, yang merupakan istri Bupati Takalar H.Syamsari Kitta, memberikan penjelasan mengenai beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menghadapi era milenal dan revolusi 4.0 yaitu dengan mengajak peserta talk show untuk meningkatkan rasa ingin tahu, inovatif, kreatif, inspiratif, memguasai IT dan menguasai bahasa.

Sementara itu, pembicara selanjutnya Mukhtar yang merupakan tenaga ahli komisi VII DPR RI, memberikan motivasi kepada peserta, untuk terus berusaha keras mewujudkan cita-citanya. Misalnya dalam pendidikan, seseorang menginginkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya, dia harus banyak berusaha mencari informasi dan berjuang untuk mendapatkan beasiswa itu. Karena usahalah yang menentukan sebuah hasil.

Selanjutnya, Ketua DPD KNPI Takalar, Yardi selaku pembicara terakhir memberikan penjelasan mengenai arti wawasan kebangsaan yang sebenarnya, tentang sejarah pergerakan dan substansi wawasan kebangsaan bagi generasi milineal. Yardi mengingatkan peserta agar bisa menyiapkan diri menghadapi bonus demografi Indonesia, yang diperkirakan puncaknya pada tahun 2025-2030. Bonus demografi adalah masa dimana jumlah angkatan kerja atau usia produktif suatu negara (usia 15-64 tahun) jauh lebih besar dibanding usia tidak produktif.

Setelah acara talkshow berakhir, acara selanjutnya ialah pemberian piagam kepada pembicara dan juri cerdas cermat. Juga penyerahan piala bergilir kepada pemenang cerdas cermat diikuti dengan penyerahan sertifikat kepada para pemenang lomba tersebut.