Unismuh “Tidak Aman”, di Sinyalir menjadi Sarang Preman Berkedok Mahasiswa

4033

SULSELBERITA.COM. Makasaar - Universitas Muhammadiyah (UNISMUH) Makassar yang seyogyanya menjadi tempat orang orang intelek, dan tempat menimba Ilmu bagi ribuan Mahasiswa, ternyata di Sinyalir juga menjadi tempat bercokolnya Oknum oknum "Preman" yang berkedok Mahasiswa.

Aksi pemalakan dan kekerasan terhadap mahasiswa baru, kerap terjadi, seperti yang menimpa salah seorang Maba Jurusan Teknik Pengairan,  Sultan menjadi korban kekerasan berupa pengeroyokan dan kebringasan puluhan Preman berkedok mahasiswa (Selasa, 4/9/2019).

Menurut keterangan korban, bahwa dirinya di keroyok oleh lebih dari 10 orang yang di duga mahasiswa senior dikampusnya saat tengah menjalani kegiatan pesantren Maba. "Saya di keroyok oleh puluhan orang yang kemungkinan adalah mahasiswa senior, saya bahkan ditarik dari dalam ruangan diantara ratusan teman teman Maba, kemudian dibawah turun ke lantai satu, lalu saya di pukuli beramai ramai, bahkan saya sempat di injak injak oleh para pelaku, kemungkinan ini imbas dari kejadian sehari sebelumnya, dimana saya dan beberapa orang Maba di Palak, dengan cara dipaksa membeli sticker seharga 20.000, tapi saya menolak, dan mendorong dua orang yang mencoba mencekik leher saya". Ungkap korban.

Sementara itu, salah seorang mahasiswa pendamping Kelompok Maba atas nama Zainuddin dari fakultas ekonomi, saat di temui di kantor Polsek Rappocini Makassar, mengakui melihat langsung kasus pengeroyokan puluhan orang yang di duga mahasiswa senior terhadap korban. "Benar pak, saya melihat langsung kejadian pengeroyokan yang menimpa Sultan, yang dilakukan oleh banyak orang, lokasinya di bawah tribun tepatnya di sudut balai sidang". ujarnya.

Dilain pihak, Pembantu Rektor 3 Bagian kemahasiswaan Unismuh Drs Muh.Tahir, M.Si yang juga ditemui di kantor polsek Rappocini, ikut menyayangkan kasus pemalakan dan pengeroyokan tersebut, serta Berjanji akan membantu mnangkap para pelaku.

"Saya sebagai Purek III bagian kemahasiswaan Unismuh, sangat menyayangkan kejadian ini, karena sebenarnya kami sudah mengantisifasi hal hal seperti ini, tapi ternyata kami masih saja kecolongan, kami meminta maaf dan berjanji akan membantu pihak kepolisian mengungkap oknum oknum pelaku, kami akan serahkan CCTV untuk mengetahui wajah wajah para pelaku". Ujarnya.

Akibat  kekerasan yang dialaminya, Sultan menderita beberapa luka lebam di beberapa bagian tubuhnya, namun yang lebih parah adalah luka lebam membiru di sekitar belakang telinga korban.