SULSELBERITA.COM. Takalar - Presiden RI, Jokowidodo yang di jadwalkan akan ikut kegiatan jalan santai di Makassar, Minggu 29 juli 2018, telah dipersiapkan oleh pihak pemkot Makassar, dengan thema Jalan Sehat Sahabat Rakyat Indonesia bersama Presiden Jokowi.
Namun mahasiswa makassar sejak rabu (25/7) hingga jumat (27/7) telah melakukan aksi penolakan atas rencana kedatangan Jokowi di Makassar tersebut.
"Sungguh miris melihat presiden kita, yang sibuk ingin jalan santai di Makassar, sedangkan persoalan yang ada di indonesia ini semakin kompleks, angka kemiskinan di indonesia sudah mencapai kurang lebih 25 juta orang, belum lagi alih-alih menggenjot pembangunan tapi dampak yang di timbulkan penggusuran di mana-mana, di mana lagi rakyat indonesia yang tergusur akan bertempat tinggal sedangkan harga tanah terus melonjak tinggi," tegas Akbar Haruna mahasiswa asal Takalar ini.
"Pembangunan besar-besaran juga di arahkan ke Sulsel seperti pembangunan rel kereta api yang hingga hari ini menuai protes masyarakat Barru dan Pangkep yang tanahnya terkena pembangunan rel kereta api, mereka merasa di rugikan atas ganti rugi tanah yang sangat murah dari negara, belum lagi mega proyek dengan anggaran kurang lebih 1,7 triliun pembangunan bendungan terbesar ke tiga di sulsel sebentar lagi akan menghilangkan 1 Desa di Takalar di desa Kalekommara dan satu dusun di Gowa, lokasi bendungan pammukulu ini di huni oleh kurang lebih 500 kk, mau di kemanakan sodara kita itu? dengan hanya di anggarkan tanahnya oleh pemerintah sebesar 4000 per meter. seharusnya ketika mau datang persoalan seperti itu yang di urusi bukan jalan santai". ujar akbar haruna yang juga ketua komite aktivis mahasiswa rakyat indonesia(KAMRI)
Sangat mengecewakan, ketika Jokowi dan beberapa menteri yang kemungkinan ikut hadir di Makassar hanya jalan santai saja yang di perbuat, seharusnya menteri PUPR yang kemungkinan hadir, tidak usah ikut jalan santai lebih baik tenaganya di peruntungkan untuk bertemu rakyat kale Ko'mara, untuk melihat kenyataan yang terjadi bahwa kale Ko'mara tidak setuju dengan ganti rugi yang hanya sebesar 4000 rupiah per meter" jangan sampai anda (presiden RI dan menteri PUPR) sehat dengan jalan santai tapi rakyat kalekommara sengsara karena sebentar lagi rumah dan tempat mata pencahariaannya akan di ubah menjadi bendungan, tambahnya
Mahasiswa asal Universitas Muhammadiyah ini sangat menyayangkan kehadiran jokowi dan menteri nya kalau hanya ingin jalan santai,
"Jika Jokowi dan menteri nya hanya ingin datang jalan santai lebih baik tidak usah datang ke Makassar, kami menolak kedatangan anda" tutup Akbar Haruna.