PSI Jeneponto “Stop Kecurangan Dalam Pilkada”

338

SULSELBERITA.COM. Jeneponto - Pilkada Serentak Tinggal Menghitung Hari, kader dan anggota Partai Solidaritas Indonesia Kab Jeneponto berkomitmen akan mengawal dan mengawasi proses pilkada dari parktek kecurangan, ini agar pilkada tidak tercederai dari pelanggaran pelanggaran yang berpotensi merugikan semua paslon, terutama paslon dukungan PSI Jeneponto, ada beberapa potensi potensi pelanggaran pilkada yang lazim terjadi yakni:

1. Pemilih yang tidak terdaftar di DPT : Pemilih yang tidak terdaftar di DPT biasanya menjadi enggan untuk datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) meski mereka tetap bisa datang ke TPS dengan menggunakan KTP elektronik atau surat keterangan, hal ini sering disalah gunakan oleh petugas yang tidak netral, maka peran kami disini adalah mensosialisasikan kepada masyarakat agar tetap ke TPS mencoblos meskipun tidak terdaftar di DPT, meski memakai E-KTP dan Suket (Surat Keterangan) itu sudah bisa mencoblos!

Advertisement

2. Ghost Voter: Ada pemilih yang menggunakan hak pilih bukan atas nama dirinya atau menggunakan identitas orang lain untuk menggunakan hak pilih, hal ini perlu di awasi secara seksama.

3. Mengawasi petugas yang tidak netral.
4. Praktek Money Politik: kecurangan ini adalah kecurangan yang sangat berpotensi terjadi disetiap proses pilkada, selain itu, money politik adalah pelanggaran yang fatal dan merusak citra berdemokrasi, maka peran kami anak muda PSI Jeneponto akan benar benar mengawasi dan berperan aktif agar praktek money politik tidak terjadi di masyarakat serta akan memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat agar tidak mudah menukar suaranya dengan uang!!.

Praktek money politik adalah sumber utama terjadinya pemerintahan yang korupsi.
“Kami anak muda PSI akan mengawal dan mengawasi proses pilkada ini dengan bekerja sama bersama pihak pihak yg terkait, terutama Panwas dan perangkatnya, Kepolisian.
semoga peran aktif anak muda PSI di pilkada ini dapat Untuk meminimalisir pelanggaran dan kecurangan pilkada tersebut, maka masyarakat juga diharapkan dapat berperan aktif mengawasi pelaksanaan pemilu dan perhitungan hasil rekapitulasi.
Warga juga dapat mengambil foto hasil suara di formulir C1 dan menggunggahnya ke media sosial atau ke aplikasi-aplikasi pemantau suara yang ada".