Viral di Media Online, Bantuan Mulai Mengalir Pada Keluarga Yang Hidup di Hutan Pulau Tanakeke

931

SULSELBERITA.COM. Takalar - Setelah kondisi Daeng Tae bersama dua orang anaknya di beritakakan oleh media ini, pemerintah daerah Kabupaten Takalar melalui Dinas Sosial, Pemerintah Kecamatan Mappakasunggu, dan pemerintah Desa Maccinibaji, langsung bereaksi, dengan mendatangi rumah Daeng Tae yang ada di hutan antara Dusun Dande Dandere dan Dusun Batuampara. (Minggu, 20/5/2018).

Advertisement

Adapun bentuk bantuan dan perlengkapan yang diberikan Kepada keluarga Daeng Ta'e diantaranya selimut, tikar, tenda, sembako, piring, sendok gelas, dan berbagai perlengkapan rumah tangga lainnya.

Bupati Takalar H. Syamsari kitta melalui aplikasi WA yang dikirimkan kepada salah seorang pemerhati kasus Daeng Tae, sangat prihatin membaca di media online kondisi Daeng Tae yang tinggal di tengah hutan. "Terima kasih atas informasinya dan kita akan mengadvokasi sama sama" ungkap bupati takalar.

Secara terpisah Zainuddin Daeng Lawa selaku warga pulau tanakeke mewakili Daeng Tae dan kedua anaknya mengucapkan banyak terimakasih kepada pemerintah Kabupaten Takalar yang sangat cepat merespon pemberitaan di media. "Terimakasih banyak kepada pemerintah Kabupaten Takalar, atas respon cepatnya" ujar Zainuddin singkat.

Seperti diketahui, Daeng Ta'e dan 2 orang anaknya yang mengalami keterbelakangan mental, selama ini tinggal di dalam hutan yang dulunya adalah pemukiman transmigrasi, sejak 16 tahun lalu. Sebenarnya Daeng Tae adalah warga Desa Rewataya tetapi Daeng Ta'e tepaksa memilih tinggal di hutan karena alasan anaknya yang mengalami gangguan kejiwaan, yang sering teriak teriak, mungkin karena merasa malu oleh warga sekitar, sehingga dia memutuskan untuk tinggal di dalam hutan.

Meskipun dengan kondisi rumah yang tidak layak huni, Daeng Ta'e dan 2 orag anaknya tetap bertahan tinggal di rumah itu, karena kemiskinan dan ketidak adaan biaya untuk memperbaiki rumah tempatnya tinggal selama ini.