SULSELBERITA.COM.Makassar - Pasca dirilisnya hasil riset Script Survei Indonesia (SSI) yang mengunggulkan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 3, Prof Andalan, menjadi tanda tanya bagi sebagian elemen, dan tidak sedikit yang meyakini jika hasil survei tersebut bertujuan untuk menggiring opini.
SSI menempatkan Prof Andalan di posisi teratas (33.78 %), disusul Nurdin Halid - AQM (26.34 %), di posisi ketiga Punggawa Macakka (19.51 %) dan AAN - TBL diposisi terakhir (5.61 %).
Salah satu kejanggalan yang dianggap publik hasilnya masih perlu dipertanyakan adalah kedekatan dan hubungan Direktur SSI dengan Prof Andalan.
Juru Bicara Forum Komunikasi (Forkom) Relawan Prof Andalan, Bachmid Wijaya, menanggapi santai berbagai tudingan yang muncul.
"Tidak ada masalah dengan tudingan yang muncul sepanjang berdasar, saya cuma miris ketika data survei diperhadapkan dengan asumsi. Survei itu kan melalui kajian dan proses ilmiah, angka yang muncul tidak lahir begitu saja dan itu bisa dipertanggungjawabkan, jika tidak percaya dengan angka itu, silahkan lakukan survei juga, lalu kita saling mengkaji", ungkapnya, Minggu (20/5/2018).
Ketika ditanya soal kedekatan Direktur SSI dengan Prof Andalan, Bams (sapaan Bachmid Wijaya) menganggap justeru itu yang tidak berdasar.
"Justeru ini yang tidak berdasar, kedekatan itu kan punya alasan, dan Prof Andalan berhak untuk dekat dengan siapa saja, soal kedekatan itu tidak akan mungkin mempengaruhi hasil, karena survei itu punya metode dan proses, kecuali Prof Andalan sendiri yang langsung intevensi responden, itu baru berpengaruh terhadap hasil", tegasnya.
Kemarin kan ada kandidat lain yang juga melakukan survei dan yang unggul bukan calon kami, datanya kami kurang yakini makanya kami juga melakukan survei, harusnya ini yang dilakukan oleh mereka yang tidak percaya, bukan dengan berasumsi sana-sini tanpa dasar, itu sama saja dengan piti kana-kanai, tambahnya.