SULSELBERITA.COM. Takalar - Kebijakan Pemkab Takalar terkait perekrutan security di RSUD Padjonga Dg Ngalle, kembali menuai kritikan dan kontroversi. Pasalnya Sebelas orang Security dari Dua Belas orang harus terdepak dari pekerjaan mereka selama ini di gantikan oleh orang orang baru.
Hal tersebut terungkap, saat Tujuh orang mantan Security RSUD Padjonga Dg Ngalle mengadukan nasib mereka ke DPRD Takalar (Senin, 5/3/2018),
Kedatangan Tujuh orang tersebut, yang sebagian adalah pria paruh baya, meminta agar wakil rakyat di Takalar, memperjuangkan nasib mereka, karena telah di pecat secara sepihak.
Abd Rasyid yang merupakan salah seorang mantan security RSUD Padjonga Dg Ngalle yang sudah Sepuluh Tahun bertugas, di depan anggota dewan memaparkan “Kami sudah belasan tahun mengabdi sebagai pengamanan di rumah sakit. Hidup keluarga digantungkan di profesi ini. Sekarang kami harus berjuang lagi,”kata Abdul Rasyid, salah satu ‘korban’.
Dijelaskannya bahwa pemecatan ini dibungkus dengan skenario rekrutmen.
“Jadi kemarin ada perekrutan. Manajemen butuh 15 orang. Kami diminta mendaftar juga. ini sudah aneh, kami yang sudah belasan tahun juga disuruh mendaftar. Harusnya kan penambahan saja,”tambahnya.
"Ternyata menurut panitia rekrutmen kami tidak lolos berkas administrasi, dari 12 orang security yang lama, 11 orang dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Padahal kami sudah mengantongi sertifikat pengamanan sebagai security yang dikeluarkan oleh pihak Polda, tapi untuk mereka yang baru, kami tidak tahu, apakah mereka semua punya sertifikat itu, silahkan cek sendiri, apa mereka punya atau tidak,” ujar Ridwan, salah seorang Mantan Security lainnya.
Hal senada juga disampaikan oleh rekan merrka Muhammad Syatief, "Kami sangat kecewa dengan modus rekrutmen ini, kami sudah menghadap dengan Direktur Rumkit, tapi yang bersangkutan bilang saya harus konsisten dengan umur maksimal 45 tahun dan minimal 18 tahun, masa umur kami tidak bertambah? Kalau masalah umur, ini salah seorang teman kami namanya Wahyudin, umurnya baru 28 tahun, dan sudah bekerja srlama 10 tahun, kenapa juga tidak lolos? Padahal tesnya, kami hanya diminta sebutkan nama Bupati dan Wakil Bupati Takalar, serta hapal pancasila, itu saja tesnya, dan saya bisa menjawabnya semua dengan benar". Jelasnya sedih.
Sementara itu, wakil ketua DPRD Takalar Idris Leo, yang diminta tanggapannya terkait hal tersebut, menjelaskan, " kami akan memanggil pihak rumah sakit pada hari kamis 8 Maret 2018 lusa, dengan agenda klarifikasi terkait aduan dari security rumkit yang di pecat ini" ujarnya.
Indar Jaya yang juga salah seorang legislator yang ikut menerima aduan security tersebut, mengaminkan pernyataan Idris Leo, “Kita segera panggil. Semakin sembrono ini pengelolaan rumah sakit,”kata Ketua Gerindra Takalar ini