SULSEL BERITA.COM. Takalar - Aksi demonstrasi Puluhan mahasiswa bersama masyarakat yang mengatas namakan Aliansi Pemerhati Masyarakat Indonesia (APMI), berlangsung ricuh di depan kantor Bupati Takalar. (Rabu, 24/1/2018).
Aksi demo yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa bersama warga tersebut, di picu oleh kebijakn Bupati Takalar Syamsari Kitta yang memberhentikan ribuan tenaga Honorer yang tersebar di semua SKPD yang ada.
Demonstrasi yang sejak awal memanas tersebut, akhirnya pecah, bentrokan fisik pun tak bisa dihindari antara para pengunjuk rasa dan aparat kepolisian yang mengawal jalannya aksi demonstrasi tersebut.
Dalam orasinya, demonstran mengecam dengan keras, serta mengungkapkan kekecewaannya atas kebijakan yang diambil oleh Bupati Takalar tersebut.
“Kebijakan ini mengandung dua motif. Balas dendam dan Balas jasa. Gawat ini Bupati Baru,”kata Asman, kordinator lapangan aksi.
Mahasiswa Unismuh Makassar tersebut mengungkap bahwa, temuannya di salah satu instansi, ada honorer yang telah mengabdi sembilan tahun namun diberhentikan. “Honorer lama diganti orang baru. Yang lama dianggap produk rezim sebelumnya. Mana pertimbangan kemanusiaannya,”katanya.
Harusnya, kata Asman, yang harus dilakukan pemerintah adalah menata sistem kinerja antara honorer dan ASN.
“Bukan dengan memberhentikan. Ini adalah kebijakan menambah pengangguran. Padahal janjinya adalah menambah 10.000 wirausahawan baru,”ketus Asman.
Sementara salah seorang orator lainnya, dengan berapi api, dalam orasinya mengatakan "Ini pemerintahan gagal mensejahterakan rakyatnya, malah menyengsarakan dengan memecat ribuan honorer" ucapnya geram.