SULSELBERITA.COM. Takalar - Puluhan anggota satuan polisi pamong praja (Satpol PP), kembali melakukan penertiban para pedagang makanan dan bahan campuran yang berada di depan Rumah Sakit Umum Padjongan Dg Ngalle Kab.Takalar.
Penertiban kali ini, hampir saja terjadi keributan antara Puluhan Petugas Satpol PP dengan beberapa orang pedagang yang dagangannya di ambil dan di angkut dengan menggunakan mobil operasional satpol PP. Hal tersebut di picu oleh ulah beberapa anggota Satpol PP yang tetap memaksa menyita barang dagangan para pedagang yang rata rata ibu ibu, meskipun mereka sudah membawa barang dagangan mereka masuk ke dalam halaman kantor Dinas Kesehatan.
Menurut Dg Ratang, salah seorang pedagang yang dagangannya ikut di tertibkan, mengaku sangat keberatan dan kecewa dengan pihak Pemda Takalar, karena dirinya yang terdaftar secara resmi bersama beberapa pedagang lainnya untuk menempati kios yang di siapkan oleh pemda Takalar di depan RSUD Padjonga Dg Nagalle.
"Saya sangat kecewa pada Pemda, karena saya dan teman teman yang terdaftar sebagai pedagang resmi di sini, kebetulan mendapat lokasi paling belakang, jadi kami kesulitan menjual barang dagangan kami, karena pembeli tidak mau kebelakang. Otomatis kami juga mau hidup, jadi kami juga bergeser ke depan" ulas Dg Ratang.
Lanjutnya lagi "Masalahnya yang di depan ini, adalah pedagang yang tidak terdaftar, mereka ini di backup oleh oknum pegawai Pemda, sehingga tidak pernah di tertibkan, kami etiap tahun membayar Rp. 750.000 per bulan, dan Rp. 3.000 perhari. Darimana kami bisa membayar kalau kami tidak dapat pembeli" Ungkap Dg Ratang sedih.
Hal senada juga di sampaikan oleh Dg Bollo salah seorang pedangang lainnya "ini pedagang yang di luar tidak bayar pajak dan retribusi, dulu sebelum ada penjual di luar, tdk pernah ada masalah, tapi sekarang kacau, kami minta pihak Pemda mencarikan kami solusi, karena kalau tidak ada solusi, kami pasti akan kembali ke luar di trotoar menjual, termasuk Gazebo yang ada di tengah, harus di bongkar, karena sejak di bangun, pembeli tak ada lagi yang mau ke belakang" ungkapnya.(Kamis,10/11/2017).
"Kalau Pemda tak mau berdialog dan memberikan kami solusi atas permasalahan ini, maka kami akan Demo dan bawa dagangan kami ke dalam kantor Bupati" celetuk salah seorang pedagang lainnya.