SULSELBERITA.COM. TAKALAR , Kamis 5 DES 2024 Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Takalar melaksanakan Kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Organik Rumah Tangga Menjadi Sabun Ramah Lingkungan Bagi Pelaku Ekraf.
Pelatihan ini Berlokasi Di Baruga Puan Tani, Desa Bontopanno, Kecamatan Sanrobone Takalar , Kegiatan ini dibuka Oleh Sekda Takalar yang di Wakili Oleh Asisten I Pemkab Takalar,Bapak Muhammad Ikbal Batong, SE, MM.
Dalam Sambutan Pembukaannya Asisten I mengapresiasi Kegiatan yang diadakan Disparpora Kabupaten Takalar ini. Diharapkan dapat ikut mengurangi Produksi Sampah apalagi Di Musim Penghujan seperti ini sampah biasa menjadi Sumber terjadinya Banjir.
"Kegiatan ini membuktikan adanya perhatian pemerintah dalam memfasilitasi kegiatan ekonomi kreatif. Jadi kegiatan seperti ini perlu terus didorong," terang Muhammad Ikbal yang mewakili Sekda Kabupaten Takalar.
Asisten I ini juga mengatakan bahwa kemampuan mengelola limbah rumah tangga menjadi sabun, sudah dapat disebut kreatif.
Namun diingatkan, masih ada proses lain yang tak kalah penting diperhatikan. Dia lalu menyarankan agar segi produksi, distribusi, dan promosi masih butuh dikemas lagi.
Ditambahkan, untuk dapat disebut sebagai inovasi maka ada tiga aspek yang perlu diperhatikan. Pertama, harus ada hal yang baru. Kedua, apakah yang dibuat itu ada yang berbeda. Ketiga, sesuatu yang dibuat itu dinilai bagus. Menurutnya, ekonomi kreatif itu menjadi kreatif kalau kita mengubah pengetahuan dan pengalaman menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Takalar, Hadriani Hanafie, S.Sos, M.Si, juga memotivasi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) agar terus mengembangkan usaha dan kapasitas dirinya. Dikatan, pelaku ekraf dapat memanfaatkan kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Pemda Takalar, salah satu yang dekat ini adalah Pasar Murah.
Kabid Ekraf, H Andi Muhammad Gunawan, mengatakan Kegiatan pelatihan ini untuk memberikan Edukasi kepada pelaku ekraf dengan memanfaatkan limbah sehari-hari. Tujuannya, agar masyarakat punya pemahaman dan kompetensi untuk memanfaatkan limbah yang biasanya hanya dibuang. Namun, sesungguhnya bisa dimanfaatkan, bahkan ramah lingkungan.
Narasumber dalam pelatihan ini adalah Irmawati Dg.Sona yang juga sebagai Owner Sofreshna dan Hj Fatmawati Dg Mami, yang merupakan kader dari Sekolah Puan Tani. Dikatakan, selama ini hasil produksinya hanya digunakan sendiri, belum dikomersilkan. Paling tidak, tambahnya, setiap orang mesti punya kesadaran untuk mengelola sampahnya. Karena dengan begitu, dia sudah menjaga alam.
Melalui Kegiatan ini juga diharapkan dapat mengembangkan program-program yang memadukan aspek lingkungan dan kearifan lokal. Konsepsinya terkait dengan komitmen berkelanjutan, berkeadilan, berkearifan lokal, yang akan membuat petani bahagia.
Andi Gunawan mengakui bahwa kegiatan seperti ini memang tidak cukup hanya diadakan sehari sehingga butuh ditindaklanjuti. Salah satu yang perlu dilakukan, yakni pembuatan modul yang bisa jadi pedoman bagi banyak orang dalam mengelola sampah rumah tangga menjadi sabun ramah lingkungan.
Kami menyampaikan Apresiasi juga kepada Pimpinan dalam Hal ini Bapak Pj. Bupati dan Bapak Sekda yang senantiasa memberikan Arahan dan Petunjuknya agar Para Pengusaha Ekraf ini bs semakin diberdayakan khususnya dengan Konsep Ekonomi Kerumunan yang selalu di Galakkan akhir2 ini sperti Program CAR FREE DAY dan Kegiatan2 lainnya.