SULSELBERITA.COM, Takalar, - Akhir-akhir ini dihebohkan dan ramai diberitakan beberapa media online, bahwa Kapolsek di takalar diduga melakukan menganiaya terhadap warga petani (Saparuddin) yang berprofesi sebagai tukang ojek gabah, pada hari minggu 2/4/2023 sekitar pukul 11.30 wita
Bahkan oknum Kapolsek berinisial H.S dilaporkan kemapolres Takalar dan didamping kepala desa Bontoparang dan kuasa hukumnya dengan tuduhan penganiayaan.
Namun sebuah fakta mengejutkan terkuak, yakni adanya pengakuan safaruddin bersama istrinya kepada bidan yang menjahit lukanya, kalau dirinya terluka karna terjatuh dari motor saat ajek gabah.
Hal ini diungkapkannya oleh bidan inisial DR melalui sambungan telepon, saat di konfirmasi, terkait luka safaruddin yang dia jahit .
" Sekitar pukul 20.00 WITA malam, Saparuddin dan istrinya datang kepustu. Sebelumnya saya melakukan tindakan, terlebih dahulu saya tanya, kenapa bisa luka begini dimana kejadiaannya, namun Saparuddin dan istrinya menjawab jatuh dari motor tadi sore sekitar pukul 16.00 di didusun Bontobila saat bonceng/menbawa gabah. Ungkap Bu bidan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya.(5/4/23).
Sebelumnya, Saparuddin mengaku seperti dikutip di Bidik news mengaku dipukul, ditendang dan diinjak oleh H. Sarro Mappa Kapolsek Mangarabombang, hingga mengalami beberapa luka termasuk di bibir bagian depan pecah dan dahinya dijahit 4 jahitan serta gigi depan bagian bawah hampir copot karena dipukul dari arah depan.
"Padinya jatuh terus saya pungut padinya, pas saya pungut, saya dipukul dari depan, saya dipukul delapan kali mulut saya. Saya ditendang, jatuh bangun lagi ditendang lagi, setelah saya bangun, saya ditendang lagi dan kena motor saya," tutur Saparuddin menjelaskan kronologis kejadiannya.
Sementara dari hasil penelurusan dan investigasi dilapangan, baik media dan beberapa aktivis ditakalar berbanding terbalik.
Sehingga kesimpulan sementara diduga Saparuddin memberikan keterangan palsu dihadapan penyidik kepolisian dan media.
Pasalnya, dari investigasi dilapangan, menurut beberapa orang dari warga bontobila Desa Bontomanai yang melihat langsung. Saparuddin saat mengendarai motor dengan menbawa gabah jatuh kesaluran tersiar ( saluran air).
" Saya dan beberapa warga khususnya dusun Bontobila melihat Saparuddin jatuh dari motor pak, muka nya berdarah karena benturan batu diselokan," kata warga bontobila Berinisial A, BNG, SR, dan M, Senin 3/4/22
" Pada hari Minggu tanggal 2/4/2023 sekitar pukul 16:00 sore, Saparuddin disaksikan jatuh dari motor yang dikendarainya," tambanya Warga bontobila
Saparuddin yang berprofesi sebagai tukang ojek gabah jatuh dari motor yang dia kendarai bersama dengan Gabah yang dia bonceng dari Sawah,
Naas sesampai pada Titian di atas saluran tersier, Saparuddin terjatuh bersama dengan Gabah yang dia bonceng kesaluran tersebut.
Untung saja banyak orang duduk- duduk di sekitar tempat jatuhnya Saparudin, Sehingga kami cepat melakukan pertolongan dan mengangkat Saparuddin di Dalam Got bersama dengan Gabah dan motornya.lanjutnya kata warga
Warga yang menyaksikan di lokasi pada saat kejadian Berinisial A, BNG, SR, dan M, mengatakan Saparuddin Jatuh sendiri, mungkin karena dia tidak bisa mengimbangi dirinya pada saat motor diatas jembatan kecil sehingga terjatuh.
" Orang disekitar TKP hanya melihat Saparuddin Jatuh sendiri, saat itu juga dahinya berdarah sehingga di obati oleh seorang yang berinisial Bng dan inisial A.
Bahkan Sumber di TKP saat berada dikejadian sekitar pukul 16.00 WITA, "mengatakan kami berani bersaksi bahwa pada saat kejadian H.Sarro (Kapolsek Marbo) tidak ada di lokasi kejadian. dan Dahi Saparuddin berdarah akibat benturan saat terjatuh, bukan karena pukulan tegasnya.
Jika di sinkronkan dengan saksi mata di lokasi kejadian jatuhnya safaruddin dari motor, itu sangar berkesesuian dengan pengakuan safaruddin bersama istrinya kepada bidan yang menjahit lukanya.