Pimpin Rakortas Wabup : *”Gerbang Sari”* Program Prioritas

36

SULSELBERITA.COM. Selayar – Memberikan arahan sebelum membuka Rapat Koordinasi Terbatas (rakortas) Gerakan Membangun Desa Mandiri (gerbang sari) yang diikuti dan dihadiri oleh sepuluh organisasi perangkat daerah (OPD) penopang gerbang sari yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Dinas PMD) bekerjasama dengan lembaga pendamping desa di ruang rapat pimpinan kantor bupati Rabu lalu, Wakil Bupati Kabupaten Selayar Sulawesi Selatan, H. Saiful Arif, SH, menandaskan, pelaksanaan acara ini sangat berarti sebagai sumber inspirasi untuk menghidupkan suasana diskusi untuk mengaplikasikan serta menjabarkan thema rakor sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing masing opd penopang terbangunnya “gerbang sari” sebagai salah satu program prioritas pemerintah kabupaten yang tertuang dalam RPJMD.

Mengawali pelaksanaan rakor, wabup mengklarifikasi bahwa organisasi perangkat daerah (OPD) yang diundang menghadiri rakortas gerbang sari terdiri dari sepuluh opd penopang sebagaimana yang tercantum pada lembaran surat keputusan bupati.

Advertisement

Lanjut, Saiful mengutarakan bahwa gerbang sari merupakan kebijakan yang masih bersifat “top dawn”, namun secara bertahap dan berkesinambungan diarahkan agar setiap desa dapat membangun diri secara mandiri, dengan menggali dan mengembangkan potensi andalan desanya masing masing.
Wilayah pesisir dan desa daratan, disebut memiliki serapan potensi serta keberagaman icond yang berbeda beda.

Kelapa, kemiri, vanili, cengkeh, pala, jambu mente dan jeruk manis diklasifikasikan secara spesifik sebagai serapan potensi luar biasa yang dimiliki oleh beberapa desa daratan di Kabupaten Selayar.

Potensi ini diharapkan bisa dikelola secara proporsional dan terfokus untuk mewujudkan terbangunnya desa mandiri.
Namun bukan berarti, bahwa pemerintah menutup mata dan kemudian tidak membolehkan masyarakat dan atau komponen terkait untuk menggarap potensi lain di wilayahnya.

Saiful Arif berharap agar pengelolaan potensi yang proporsional dan terfokus akan lebih memudahkan instansi tekhnis dalam mengkonstruksi pos APBD desa.

Dalam kaitan itu, wabup berharap agar jajaran pendamping desa akan jauh lebih menguasai indikator indeks desa membangun, agar
berkualitas untuk menyempurnakan referensi informasi, saat berinteraksi, berdiskusi, bertukar pengalaman, serta berbagi wawasan dengan kepala desa, bersama segenap perangkat, dan lembaga legislatif di level desa (BPD).

Wabup Saiful Arif, mengapresiasi terselenggaranya Rakortas dengan mengetengahkan thema aktual yang ‘menyinggung’ seluruh aspek.
Pernyataan ini dilontarkan wabup di hadapan perwakilan lembaga pendamping desa, kepala Bapelitbangda, Drs. H. Baso Lewa, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Irwan Baso, S. Stp, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Drs. Hizbullah Kamaruddin, para camat, tenaga pendamping desa, perangkat OPD, dan seluruh peserta rakor. (FS)