Tukang Bernama Haris Diduga Telantantarkan Pekerjaan Setelah Ambil Uang Upah Rp,15 juta

88

SULSELBERITA.COM. Pekanbaru- Sekita tanggal 13 bulan juni tukang bernama Haris dan istrinya mendatangi rumah KA, di desa rimbo panjang tambang km18 tujuan Haris dan istrinya datang ke rumah KA,Tersebut untuk mengambil uang tanda jadi dan pada hari itu terjadilah kesepakatan antara ayah KA, dan tukang bernama Haris Tersebut.

Dengan uapah renopasi dapur dan ruang tamu keselurhan, nya mulai dari mendirikan bangunan renopasi sampai selesai mengecat., siap huni telah di sepakati oleh Tukang bernama Haris Tersebut dengan ayah KA,.Rp 16 juta rupiah upah nya keseluruhan namun uang yang sudah di ambil nya lebih kurang 15 jta rupiah pekerjaan baru 80% yang membuat kita kesal lagi semen dan besi car bekerja nya karena malas memotong berlapis,, di buat tukang tersebut mask buat dapur dan ruang tamu sampai habis 95 batang dan yang kita sayangkan lagi semen lebih di buang sama tukang tersebut ke rumput agar tidak kita ketahui mungkin jelas ayah KA kepada wartawan hari ini.
(04/08/2022)

Haris sebagai pemborong ecak ecak tersebut tidak henti hentinya minjam uang setelah itu selalu pinjam uang tiap hari sabtu, walaupun sudah di kasih uang sesuai yang tukang mintak tiap hari sabtu tersebut , tapi aneh nya tukang bernama Haris tersebut.

Masih saja setiap hari senin nya pinjam uang lagi padahal baru hari sabtuudah kita kasih ,pada akhirnya uang upah borongan renopasi rumah tersebut habis pekerjaan di terlantar oleh Haris tersebut,.

Setelah lima ,enam kali di datangi di rumah nya yang bertempat di perumahan GINTING Kubang Raya, dia selalu tidak ada di rumah ,semua total jumlah upah yang sudah sesuai perjanjian menggunakan matrai sepuluh ribu tersebut ,sudah di ambil oleh Hari sebesar empat belas juta tujuh ratus ribu, rupiah ( 14,7 jta ).

Setelah berulang kali di datangi rumah tukang bernama Haris nampak nya, tidak ada itikat baik nya lagi untuk tanggung jawab jadi kita buat laporan aja ke polisi jelas ayah KA maka hal ini. kita sudah persiapkan bukti-bukti pengambilan uang dengan mengunakan qutansi memakai matrai sepuluh ribu rupiah guna untuk membuat laporan resmi ke pihak kepolisian tambang atau polres Bangkinang jelas ayah KA, yang sehari-hari nya bekerja sebagai wartawan media Online tersebut.

( Tim )