Berikut Kisah Singkat dan Biografi Muhammad Ja’far Hasibuan, Ilmuan Muda Tanah Air Peraih Juara 1 Tingkat Dunia

720

SULSELBERITA.COM. Muhammad Ja'far Hasibuan Juara 1 Dunia Di China Kalahkan 193 Negara Anak Yatim Mandiri Sejak Mulai Sekolah Dasar Penemu Biofar Shcrimp Obat Kulit Bagi Manusia Dan Hewan Luar Dan Dalam Sembuhkan Jutaan Pasien Di Penjuru Dunia Ingin Di Undang Menjadi Bintang Tamu "Kick Andy" Metro TV

Muhammad Ja’far Hasibuan sang harumkan nama bangsa di China pada ajang Inovasi Penemu Dunia. Namun prestasi ilmuwan muda Indonesia itu tidak mendapat perhatian Presiden Jokow Widodo (Jokowi).

“Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus langit-langit kamarku. Aku masih terbaring malas untuk bangun. Namun sepertinya matahari mulai marah padaku, karena masih saja aku menutup mataku. Cahaya matahari pagi itu mulai menyentuh seluruh isi ruangan di kamarku yang cukup besar. Akhirnya, aku mengalah pada alam dan aku harus bangun, inikah hari dimana aku mulai harus sekolah. Uohhhh…. teriakku sambil menguap” itulah bait sastra dari sang Ilmuwan, Muhammad Ja’far Hasibuan ke Tim Presiden Penulis Sang Penemu ketika bertemu dengan seorang.

Dia adalah Muhammad Ja’far Hasibuah, biasanya orang-orang memanggilnya dengan sebutan Ja’far.
Muhammad Ja’far Hasibuan Anak Yatim, Ilmuan Muda Dunia Yang Sejak Kelas 4 SD Biaya Sekolahnya Hingga Lulus Kuliah Biaya Sendiri
Ilmuwan muda dunia asal Indonesia dan penemu obat kulit untuk manusia dan hewan luar/dalam, Muhammad Ja’far Hasibuan menjadi Host dalam acara “Hitam Putih” yang akan Live Pukul 18.00 WIB Senin (23/9/2019) .

Diketahui sebelumnya, Muhammad Ja’far Hasibuan (27) Juara Dunia Di Shanghai China berhasil memenangkan kompetisi para ilmuwan di China Shanghai International Exhibition of Inventions (CSITF) dan WIIPA Special Award World Invention Intelectual Property Association. Dia berhasil menyumbangkan medali emas dan WIIPA Special Award bagi Indonesia lewat penemuannya yaitu obat kulit untuk manusia dan hewa luar/dalam.

Di Hitam Putih TRANS 7 Senin 23 September 2019 Live Pukul 18.00 WIB dirinya bercerita, sejak Kelas 4 SD sampai kuliahnya telah mandiri membiayai sekolahnya sendiri sehingga saat ini telah mendapatkan berbagai penghargaan dari segala perlombaan dan meraih segudang prestasi.
Semasa di bangku MTs dan MAS, ia merintis usaha KUD Kejora bersama pamannya Alm Hasanuddin Hasibuan di Tapanuli Selatan, kisahnya tersebut berawal dari jualan minyak bensin, solar dan minyak tanah sebuah di gubuk  pondok kecik dididik uwanya dari Kls 1 MTs sambil bersekolah tiap hari.

Perjuangan Ja’far sunggunglah sedih, dia berjuang bantu uwanya demi cari uang sekolah untuk biaya bersekolah di Pondok Pesantren Nurul Falah Tamosu Panompuan, mendapat pelajaran dari sang uwa teringatku saatnya ini uwa sekarang telah tiada.  Masa SMP dan SMA di manfaatkan hidupnya belajar berdagang dan menghendel sebuah perusahaan uwanya. Kala itu ja’far waktu kecil sudah memegang uang jutaan yang dipercayakan oleh uwanya di setiap penjualan dan urusan setor menyetor ke Bank.

Ja’far dipercaya semua mulai dari aktivitas setor penjualan ke Bank Sumut dengan jarak tempuh dari usaha sekitar 27 KM ke Kota Padang Sidempuan yang kala itu masih di bangku sekolah SMP. Semua aktivitas penjualanya di handle sendiri. Ini tak lain adalah sebagai cara  sang Uwak agar mandiri kelak meningkat menjadi usaha besar. Seusai tamat MAS (setingkat SMA), ia diberangkatkan ke Medan oleh Uwak kandungnya, Almarhum Hasanuddin Hasibuan tersebut dan dengan hanya berbekal uang ongkos bus SAMPAGUL Rp.80.000  ke Kota Medan.

Sesampainya ke Kota Medan, ia pun kehabisan uang dan tak tahu kemana arah dan tujuannya, sementara cita – citanya yang ingin melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi harus bisa digapainya. Ia pun lantas tak berputus asa, setelah tiba di Kota Medan, Jafar berkerja di salah satu grosir bahan material bangunan tepatnya di Deli Tua,  Toko Samura Jaya.

Setahun pun berlalu, kemudian, ia mendaftarkan diri masuk kuliah ke perguruan tinggi. Ia pun berpikir untuk mendapatkan uang kuliah yang harus di bayarkan. Ia pun kembali berjuang untuk kuliahnya dengan menjumpai sebuah perusahaan roti. Ia pun berkerja sebagai pedagang roti, tanpa gengsi dan tanpa malu, ia mengayuh gerobak sepeda angin itu untuk membiayai hidup dan kuliahnya.

Pekerjaan sebagai pedagang roti terus ia lakoni sejak awal kuliah sampai wisuda, kegiatan itu terpaksa ia lakukan demi untuk membiayai hidup dan kuliahnya. Tidak sampai di situ, sepulang dari kuliah di sore hari, ia pun melanjutkan perjuangan hidupnya lagi dengan berjualan di terminal Amplas, tepatnya di Jalan Sisingamaraja Medan dengan menjajakan barang dagangan rotinya dari loket ke loket. Hampir semua loket bus yang ada di Amplas didatanginya. Berdagang roti itu pun dilanjutkan hingga sampai larut malam, kemudian berlanjut berjualan lagi sampai ke Pasar Simpang Limun, bahkan sampai fajar pagi ia masih menjajakan dagangan rotinya itu.

Semasa kuliah itu, ia jarang tidur di malam hari, bahkan ia sampai tertidur di atas grobak roti untuk menghabiskan jualannya. Tiap harinya selama 4 tahun kuliah dan sambil mengerjakan tugas kuliah di atas grobak roti. Ia juga pernah mengalami saat grobak rotinya ditabrak sepeda motor di waktu malam, grobak roti itu hancur, mulai dari steling kaca semua hancur. Beruntung Ja’far selamat.
Itulah cerita singkat perjuangan hidup Muhammad Ja’far Hasibuan sang Ilmuwan asal Sumatera Utara Segudang Prestasi Dunia Ia merantau ke Kota Medan demi untuk membiayai kuliahnya.
Muhammad Ja’far Hasibuan adalah anak ke 2 dari 10 bersaudara, ia terus mengenang getirnya pahit kehidupan ini, seringkali ia tidur diatas grobak rotinya, mengalami perihnya hidup sebagai pedagang. Ia menceritakan, jika pernah suatu hari dagangannya hilang dan terkadang hasil jualanpun pun pernah di curi preman saat ia letih dan tertidur diatas grobak sepeda anginnya itu.

Ilmuwan Kelas Dunia Muhammad Ja’far Hasibuan adalah salah satu Alumnis yang berprestasi di Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Pria bertubuh gempal ini lahir pada tahun 1991 di Desa Sampuran Simarloting, Kecamatan Halu Sihapas Padang Lawas Utara. Kampung halamannya tersebut merupakan desa tertinggal yang sulit dijangkau, karena akses transportasi jalan yang rusak. Walau perjalanan menuju kampus membutuhkan waktu hampir 14 Jam dan ditambah pula perekonomian keluarga yang serba terbatas, ia tetap bersemangat menuntut ilmu hingga ke Kota Medan, demi masa depan yang lebih baik. Berbagai kompetisi dan lomba pun diikutinya, hingga akhirnya berhasil meraih kemenangan.

Karier dan Prestasi

Ia terpilih sebagai salah satu peserta Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP3) Angkatan XXV, yang diadakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Saat itu, ia ditempatkan di Desa Silo Baru Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan yang infrastrukturnya masih kerap tergenang air.
“Awal saya ke sana, itu memang desa tertinggal. Jalannya saja berupa genangan air, tapi itu tidak menyurutkan niat saya. Kemudian, saat berjalan di pinggir pantai, saya melihat ada potensi melimpah ruah, yakni udang halus kecil segar salah satu sumber potensi di dunia tepatnya dilaut Asahan atau udang belacan (terasi),” kata Ilmuwan Muhammad Ja’far Hasibuan.

Berbekal potensi yang ada, Ja’far lantas merintis sebuah usaha berbasis koperasi, yaitu memproduksi terasi udang. Usaha yang dirintisnya mulai dari nol ini pun tidak langsung berhasil. Berbagai kendala silih berganti dihadapinya, mulai dari kendala distribusi hingga pemasukan yang berdampak pada modal. Walau digempur berbagai hambatan, Ja’far berhasil memproduksi terasi berkualitas baik, tidak berbau amis, dan juga alami dari udang asli, tanpa pewarna atau pun pengawet.
Usaha Ja’far

Pada awal terbentuknya usahanya itu, Ja’far memiliki anggota sebanyak 30 orang, terdiri dari warga sekitar yang diajak untuk ikut membantu produksi. Saat ini, mereka sudah dapat memproduksi terasi udang sebanyak 20 ton per bulan. Selanjutnya, yang dibutuhkan adalah pemasaran produk yang semakin meluas.
Tak kenal lelah, Ja’far menitipkan produknya di warung-warung sekitar lokasi produksi. Ia juga giat mencari distributor untuk memasarkan produk terasi olahannya tersebut. Jerih payahnya ternyata membuahkan hasil, Ja’far myendapatkan distributor yang mau bekerja sama dengannya. Berkat kemitraan dengan distributor, penghasilan yang diperoleh dari produk terasi udang pun lantas melejit, bahkan bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp10.000.000 per bulan.

Terasi udang milik Ja’far bersama binaanya telah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan (Dinkes P-IRT No.2021208010230-21) dan juga Sertifikat Halal LP POM MUI Sumatera Utara (No. 09060007690316). Tidak lama berselang, produksi terasi ditingkatkan hingga mencapai 30 ton per bulan, dengan jumlah anggota yang bertambah menjadi 50 orang. Ja’far semakin bersemangat menyebarluaskan usaha koperasinya, mulai dari memasang iklan sampai membuat website khusus untuk menjual terasi berbahan udang miliknya, yang diberi nama Silau Asahan. Nama tersebut berasal dari daerah di mana Ja’far memulai usahanya hingga membuahkan kesuksesan.
“Dengan keseriusan serta semangat pantang menyerah, dan dengan dibantu masyarakat juga, terasi ini akhirnya diminati dan didistribusikan sampai ke Thailand dan Malaysia. Terasi kita menggunakan udang dan diakui lebih enak, tidak bau seperti terasi yang terbuat dari ikan pada umumnya,” ujarnya.
Merintis Usaha Terasi Udang.

Pengembangan terasi udang Silau Asahan juga lah yang mengantarkan Ja’far meraih Sarjana Terbaik Bangsa Tahun 2016 dan menggondol uang penghargaan sebesar Rp 15.000.000 dalam ajang Pemuda Mandiri Perdesaan (PMP) tingkat nasional tahun 2016 lalu. Kesuksesan yang didapatkan Ja’far melalui jalan yang berliku-liku berhasil meyakinkan juri bahwa Ja’far layak dijadikan inspirasi untuk mengupayakan kemandirian bagi desa-desa di penjuru Indonesia. Kegigihan Ja’far yang tak gentar menghadapi tantangan diharapkan mampu menginspirasi pemuda – pemudi desa untuk berani berjuang hingga mencapai hasil yang diinginkan.

“Salah satu alasan saya melakukan gebrakan dengan terasi Silau Asahan adalah agar para pemuda di desa terpencil tidak merantau ke kota besar. Jadi kedepannya pemuda bisa menggali potensi di mana ia dilahirkan.

Ja’far juga memperoleh banyak penghargaan, termasuk dari Almamaternya Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, hingga Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara, Pemuda pelopor penggerak Koperasi Nelayan,Pelaku UKM yang kreatif dan Inovatif,Duta Bahari sampai Duta Koperasi dan UKM Sumatera Utara atas kegigihannya memberdayakan warga sekitar agar lebih sejahtera. Dari apa yang telah diraihnya, Ja’far berharap agar pemuda-pemudi Indonesia semakin gigih berjuang mengukir prestasi dan jangan menyerah untuk mewujudkan kesejahteraan yang diimpikan,” terang Muhammad Ja’far Hasibuan.

Tampaknya, bagi Ja’far, apa yang telah diraihnya belum cukup. Oleh karenanya, ia masih akan terus berjuang untuk meraih prestasi yang lebih tinggi lagi. Tujuan akhir perjuangannya tak lain demi mensejahterakan keluarga dan warga di sekitar lokasi usaha. Dengan ridha orangtua dan Allah SWT, tekadnya untuk tidak berhenti berjuang pasti memperoleh hasil setimpal.

“Selain terasi, kita juga ada budidaya kepiting, pengolahan ikan, seni limbah laut seperti membuat hiasan dari kulit kerang, dan di bidang pariwisata, penangkapan ikan laut segar, karena kita sudah memiliki Kapal 30 GT 2 Buah dan 5 GT 4 Buah. Pendeknya, kita takkan cepat berpuas diri,” ucapnya.

Ia terpanggil membangun desa kelahirannya. Ja’far memutuskan berdayakan tanah kelahirannya dengan semboyan dalam bahasa Tapanuli Selatannya adalah “marsipature hutanabe”.
Juga melihat kondisi ayahnya yang sedang sakit pada Tahun 2017. Ja’far agak lebih dekat dengan keluarganya. Ia mempelopori untuk berdayakan masyarakat pegunungan di Tapanuli bagian selatan lewat Konsep Koperasi Bumi Balakkua Padang Lawas Utara mengajak sebnyak 20 ibu – ibu setempat memproduksi hasil inovasi tanaman liar yang tidak di manfatkan dan sering di buang, yaitu tanaman buah Blakka dan Harimonting
Produk Aneka Makanan Hasil Balakka dan Harimonting:
Kripik Ubi Rasa Balakka.
Dodol Hariminting.
Manisan Balakka.
Dan Dodol Harimonting.
Ja’far membuat desa sadar wisata dengan mempelopori wisata  Pesona 10 Air Terjun The Lost Sampuran Simarloting yang selama ini masyarakat tak terpikir menggali potensi itu.
Dari anak ke 2 dari 10 bersaudara, Ja’far membawa ayahnya berobat ke Medan. Dokter pun memvonis ayahnya agar di operasi By Pas di RS Pusat H Adam Malik Medan. Setelah operasi selama 5 hari, ternyata Tuhan berkehendak lain ayahnya wafat. Kejadian itu menimbulkan luka yang sangat mendalam bagi sang Ilmuwan tersbut, ketika sang ayah yang berumur 56 tahun itu meninggalkan anak-anaknya.

“Ayo Pemuda kita juga pasti punya mimpi-mimpi yang ingin diwujudkan, bukan?, Jika demikian, berusahalah lebih giat untuk mewujudkannya, dan jangan lupa untuk berdoa. Selalu lakukan yang terbaik, niscaya keberhasilan akan berada dalam genggamanmu. Jika belum tercapai hari ini, jangan ragu berjuang untuk hari esok. Percayalah bahwa hasil takkan mengkhianati kerja keras yang disertai,” katanya.

Kemudian aktivitas dan kegiatan Muhammad Ja’far Hasibuan lainnya lainnya juga pernah ia jalani, yakni Creativepreneur, Duta Koperasi dan UKM Sumatera Utara, Dosen, Pembicara Seminar, Pembicara Talk Show Nasional, Pemateri  Workshop, Motivator Desa, Pemberdayaan Nelayan, Pemberdayaan desa, Pemuda Pelopor Nasional, Narasumber Media Cetak, Radio dan TV.
Kemudian Portofolio Muhammad Ja’far Hasibuan melalui Project Desa Tertinggal pernah di jalaninya, yaitu Desa Sadar Wisata, Desa Sadar Berkoperasi, Desa Sadar Asuransi  Nelayan, Desa Sadar Inovasi Desa.

Project Kepeloporan meliputi Pelopor  Silau Terasi, Pelopor Kapal 30 GT 2 Buah dan 5 GT 4 Buah dari KKP RI, Penangkapan ikan laut segar di laut Asahan Selat Malaka perbatasan Malaysia dan Singapore, Pelopor Wisata The Lost Sampuran Simarloting yang mendunia, Pelopor Penggerak Koperasi Nelayan, Pelopor Inovasi Hasil Kelautan dan Perikanan, Pelopor Inovasi Tanaman Balakka, Pelopor Inovasi Tanaman Harimonting, Pelopor Air Bersih dari Air Mata air Galanggang Sabaharambir.
Kemudian juga pernah di ndang sebagai Pembicara Seminar/WORKSHOP/Pelatihan di banyak kampus di antaranya adalah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU),  Universitas Sumatera Utara (USU), Institut Agama Islam Negeri Sidimpuan (IAIN SIDIMPUAN), Universitas Negeri Medan (UNIMED), STMIK BUDIDARMA Medan.
Kemudian menjadi Pembicara Seminar/Workshop/Pelatihan bertema Creativepreneur dan Enterpreneur, yakni seminar dan wokshop Wirausaha muda di Kemenpora RI, Talk Show Nasional rahasia sukses di usia muda di IAIN Sidimpuan, kuliah umum kewirausahaan bersama Politeknik LP3i Medan Sumut, seminar Wirausaha menggali potensi pemuda membangun desa bersama PC. ANSOR Kab.Asahan, pelatihan Kopewrasi Milineal di seluruh Kabupaten/ Kota se Sumatera Utara, pembicara di depan kerajaan Thailand, pembicara diseluruh instansi pemerintah Provinsi Sumatera Utara, pembicara di seluruh Kabupaten/ Kota se Sumatera Utara.
Selanjutnya ilmuwan tersebut pernah menjadi narasumber di berbagai media cetak, elektronik dan radio, seperti di Koran Sindo (Seputar Indonesia) Jakarta, Koran Sindo Medan, Koran Medan Bisnis Medan, Koran Analisa Medan, Koran Waspada Medan, Koran Global Medan, Koran Tribun Medan, Koran Sinar Indonesia Baru (SIB) Medan, Koran Portibi DNP Medan, Koran Rakyat Tapanuli Medan, Koran Matahari Medan, Koran Realita Medan, Koran Sumut POS Medan, Koran Andalas Medan, Koran Perjuangan Baru Medan, Koran Jurnal Asia Medan, Koran Trans Media, Kisaran, Koran TOP METRO Medan, Koran Warta Kita Kisaran, Koran Orbit Medan.
RADIO DASS FM, Radio Cikal Anugrah Fiesta (La Femme / PM3FAQ), Radio Swara Rakyat, Radio Satya Bhakti (Suara Polda / North Sumatra Police), Radio Republik Indonesia (RRI Medan Pro-3), Radio Pasopati Perkasa (PM3FBH), Radio Citra Anak Siantar (Radio CAS / PM3FEV), Radio Citra Anak Simalungun (Radio CAS DANGDUT / PM3FEV), Radio Visi Orang Medan Sumatera (Radio Visi FM / PM3FAE), Radio Gebyar Nada Satuwarna (Q FM / PM3FAR), Radio Swara Bona Pasogit (Radio Bonapit FM / PM3FEP), RSPD Asahan, Radio Anak Sahata Swara (RASS 90,3 FM), Radio Suara Kemanusiaan Palang Merah Indonesia/ HUMANITY RADIO STATION ( PMI 90.4 FM SIANTAR ), Radio Bahana Kusuma (Radio Mitra Bahana / RBK / PM3CEH), Radio Garuda Pentasindo Hutama (Radio Mix FM / PM3FAC), Radio Swara Belmera (Radio Belmera FM / PM3FEF), Radio Surya Damusu (Radio Umsu FM / PM3FAH), Radio Republik Indonesia (RRI Medan Pro-2), Radio Suara Dirgantara Namorambe (Lite FM / PM3FER), Radio Berita Jaringan Global (Radio J / Radio Elshinta / PM3FAP), Radio Senandung Langkat Indah (Radio Senanda / PM3FEB), Radio Ersena FM Stereo (PM3FAF), Radio Soara Pusuk Buhit – Pangururan, Samosir, Radio Kencana Perkasa (V-Radio / Radio V / Radio Elshinta / PM3CDQ), Radio Republik Indonesia (RRI Medan Pro-1), Radio Bonita Jaya Suara Medan (Suara Medan/PM3FEY), Radio Nias Mitradharma (Mitra Radio), Sindo Radio / PM3FAY), Radio Citra Buana Indah (Radio CB FM / PM3FBC), Radio Gundaling (PM3CEU), Radio Mutiara Mandiri Buana Swara (City Radio / PM3FAD), Radio Rhodesa (PM3FBF), Radio Citra Ayu Senada (CAS Radio Dangdut TPI Medan / PM3FAL), Radio Sikamoni (PM3FEA), Radio Prambors / PM3FAO), Radio Citra Huraba (PM3FEZ), Radio Tuah Singalorlau (Radio Narwastu FM / PM3FET), Radio Republik Indonesia (RRI Sibolga), I-Radio Medan, Radio Swaracaraka Yudhautama (Radio Yudha FM / PM3FCA), Radio Citra Kisarannada (Radio Citra Kisaran / PM3CEG), Radio Khamasutra (Radio Khama Sutra / Moze FM / PM3FEN), Radio Abdinusa Tapanuli (Radio Abdi Nusa / PM3CDE), Radio Irama Seleras Swara (PM3FAI), Radio Istana Merpati Jaya (Radio Istana FM / PM3FAZ), Radio Kisaran Suara Seruni (Radio Suara Seruni / KISS / PM3FEL), Radio Yaska Jaya (PM3FEM), Radio Carana Indah Alambana (Radio CIA / PM3FEH), Radio Global FM (Kota Tanjungbalai), Radio Turang Lamegogo (Radio Ratu FM / PM3FBM), Radio Swara Binuang (Radio Binuang FM / PM3FAA), Radio Swara Cendrawasih Karya Murni (Radio CEK / PM3FEK), Radio Suara Sibolga Indah Sempurna, Radio Roris Shinta Rama (Radio Roris FM / PM3FAU), Radio Media Indah Suara Handalan (Radio Smart FM / PM3FAB), Radio Niaga dan Budaya Sitmalungan (RBS / PM3FED), Radio Tano Niha (PM3FEC), Radio Bonsita (PM3FAV), Radio Alnora (PM3FAM), Radio Redial Swaratama (PM3FAT), Radio Jaya Manggala (Radio 103,0 Best FM / PM3FAW), Radio Republik Indonesia (RRI Sibolga), Radio Aldino Perkasa (PM3CEY), Radio Simphony (Radio Simponi / PM3FBI), Radio Bumiayu Asahan (RBS / Radio BAS / PM3FEU), Radio Gitasukma Bahana (Radio Gita Sukmabahana / Radio Gita FM / PM3FBG), Radio Mitramedia Dirgantara (Radio Mitra FM / Radio MD Stereo / PM3FAX), Radio Suara Telepanorama Indah (Radio Telepanorama / PM3FEG). Dan seluruh Televisi lokal Se Indonesia di melalui Kominfo RI dan LKBN ANTARA TV.
Kemudian pernah menjadi penulis Artikel/tutorial di media Online www.detik.com, www.medanbisnisdaily.com, www.sumatrabisnis.com, www.ceritamedan.com, www.analisa.com, www.tribun.com, dan lainnya.

Mendapat perolehan prestasi WINNER dan AWARD di berbagai delegasi, seperti pada delegasi tunggal Indonesia ke negara Thailand, Jepang, Swiss dan Amerika Comperative Study and Race, duta Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara, pemuda berprestasi International, Juara I Pemuda Berprestasi Tingkat Sumatera Utara, juara II Pemuda Berprestasi Tingkat Nasional, duta Pemuda Indonesia, duta Koperasi dan UKM Sumatera Utara, Duta Bahari Indonesia, Wirausaha Muda Mandiri,Sarjana Terbaik Se Indoneisa, Juara II Pemuda Mandiri Perdesaan Tingkat Nasional, Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan Berprestasi Tingkat Nasional, Pendamping  Wirausaha Mandiri Angkatan III Kemnaker RI, Pekerja Sosial Masyarakat, Aktor  pemeran utama film pemuda “Meningkatkan peran pemuda melalui sarjana penggerak desa” tayang di seluruh televisi mancanegara di liput oleh LKBN ANTARA dan Kominfo RI, film ini juga menjadi arsip Neqgara di persentasikan seluruh dunia, narasumber dialog hari sumpah pemuda ke 88 dan 89 di TVRI, pemuda Pelopor Nasional, pelaku UKM yang kreratif dan inovatif, juara Stand Terbaik di Pekan Raya Sumatera Utara Tahun 2017, Juara 1 se Asean bidang tanaman langka, juara umum Santripreneur Award 2018 kategori Boga, Juara 1 Dunia Peraih Medali Emas dari CSITF (CHINA SHANGHAI) international Exhibition Of Inventions, WIIPA Special Award World Invention Intellectual Property Associations.
Setelah mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia, dalam waktu dekat ini rencananya Ilmuwan Muhammad Ja’far Hasibuan akan di undang langsung oleh Presiden RI Jokowi ke Istana.

Tentunya perjuangan yang dicapai tak segampang membalikkan telapak tangan. Perjuangannya selama kompetisi tanpa ada mendampingi sempat membuatnya kocar kacir di China menghadapi dewan juri Internasional. Muhammad Jafar Hasibuan harus rela meninggalkan keluarganya di Padang Lawas Utara (Paluta) selama sebulan lebih demi mengikuti Kompetisi Kejuaraan Penemu Inovasi Dunia di Shanghai, China.
Alhasil, pengorbanan pemuda lulusan pesantren ini berbuah hasil berkat doa dan dukungan keluarga dan masyarakat Sumut.
Ja’far, sapaan akrabnya, berhasil menyabet Juara Dunia jawara ajang China Shanghai International Exhibition of Inventions (CSITF) dan WIIPA Special Award World Invention Intelektual Property Association.
Pengahargaan No.1 di level Dunia, yakni Medali Emas dari CSITF (China Shanghai International Exhibition Of Inventions) dan WIIPA Special Award World Invention Intelektual Property Association di CSITF.

Dan putra kelahiran Sumatera Utara ini juga menjadi orang pertama di Asia dapat pengharhaan dunia pada Pameran Teknologi Internasional China (Shanghai) dan (selanjutnya disebut CSITF), yang disetujui oleh dewan negara, diselenggarakan bersama oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Sains dan Teknologi, Kantor Kekayaan Intelektual Negara dan Pemerintah Kota Shanghai.
Lembaga PBB yang mendukung yakni UNIDO, UNDP dan WIPO, dan diselenggarakan oleh Kamar Dagang China untuk Impor dan Ekspor Mesin dan Produk Elektronik, Pusat Pertukaran Teknologi Internasional Shanghai dan Donghao Lansheng (Group) Co, Ltd, adalah profesional tingkat nasional khusus untuk perdagangan teknologi internasional.
Sekadar informasi, acara kegiatan CSITF ke-7 telah berlangsung pada 18-26 April 2019 di Shanghai World Expo Exhibition & Convention Center.
Di Shanghai China Konjen Shanghai mengundang untuk Ja’far jamuan makan karena meraih medali emas. Medali emas dengan bangganya dibawa Muhammad Ja’far Hasibuan. Kedatangan Ilmuwan itu disambut meriah di Bandara Internasional  Sukarno Hatta dan Konfrensi Pers di dampingi Kemenpora.
Ja’far yang tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten, Rabu 24 April 2019 sore langsung disambut oleh Asisten Deputi Kemitraan dan Penghargaan Pemuda Wisler Manalu. Wisler menyampaikan terima kasih kepada Ja’far yang sudah bisa mengharumkan nama bangsa di pentas dunia bersaing dengan rarusan negara di dunia.
Dikatakan Wisler, jika apa yang dilakukan Ja’far sangatlah luar biasa, ia berhasil membawa harum nama Indonesia di ajang kompetisi penemu inovasi dunia di Shanghai China.
Wisler juga berpesan, semoga apa yang dilakukan oleh Ja’far ini bisa memberikan inspirasi kepada anak-anak muda Indonesia lainnya untuk terus melakukan inovasi yang bisa membuahkan prestasi untuk Indonesia.
CSITF merupakan bagian dari kegiatan ke 7 China Shanghai International Technology Fair yang didukung oleh United National Industrial Development Organization, United Nations Development Program dan Work Invention Intellectual Property Associations (WIIPA).
Ja’far sendiri mengucapkan terima kasih kepada Kemenpora yang selama ini sudah mendukung dirinya untuk mengembangkan hasil inovasinya tersebut. Selama di China,
“Ketika saya menyampaikan presentasi, banyak masyarakat China yang datang
menghampiri saya karena tertarik dengan penemuan saya ini berupa Biofar Shrimp Skin Care. Penemuan saya ini di bidang kesehatan yang mengubah dari bahan terasi bisa menjadi obat kulit. Dengan pertimbangan juri internasional, saya akhirnya diputuskan menang dan mendapatkan medali emas di ajang ini,” kata Muhammad Ja’far Hasibuan.
Ilmuwan itu berharap, jika apa yang dilakukannya ini bisa menjadi inspirasi bagi pemuda-pemuda Indonesia lainnya. Dikatakannya, sebagai pemuda jangan pernah gampang menyerah, harus terus berusaha dan bekerja keras untuk mewujudkan mimpi kalian. Ia merasa senang dengan dukungan Kemenpora, hingga ia bisa menggapai prestasi tersebut.
“Alhamdulillah ini prestasi saya yang ke 25 baik Di Tingkat Nasional Dan Tingkat Dunia, semoga Allah SWT mempermudah jalan saya untuk meraih kesuksesan ke depannya mohon doanya,” ujar Jafar.
Sebelumnya, Ilmuwan itu sudah bertemu dengan Mensegneg, Staf Presiden, Menristekdikti, Menpora, Gubernur Sumut, Kapoldasu, Kejatisumut. Dan dalam waktu dekat ini dirinya akan diundang ke Istana Negara melalui Kemenpora dan staf Presiden, Kapoldasu dan Kejatisu Bangga Prestasi Muhammad Ja’far Hasibuan Dengan dukungan mereka ilmuwan mendirikan CV.BIOFAR SHRIMP SKINCARE untuk usaha menjual obat kulit bagi manusia dan hewan luar dan dalam di sebut Industri Bahan Farmasi,Industri Produk Farmasi Untuk Manusia Dan Hewan,Industri Obat Tradisional dan Industri Produk Obat Tradisional saat ini segala izin BPOM.

Berniat Membantu Negara melestarikan lingkungan seluruh pesisir indonesia agar tidak terjadi sunami.

Nama Muhammad Ja’far Hasibuan kembali menjadi buah bibir. Pasalnya, ilmuwan muda dunia penemu obat kulit luar dan dalam bagi hewan dan manusia itu menunaikan nadzarnya akan membangun pabrik perdana Biofar Shrimp Skincare di Sumatera Utara insya allah menyusul di kepulauan lainnya di indonesia
“Alhamdulillah, akad pembelian lahannya sudah kita tunaikan. Insha Allah, 11 Januari 2020 nanti kita akan launching sekaligus peresmian pembangunan pabrik Biofar Shrimp Skincare di Sumatera Utara,” kata Ja’far, dengan nada penuh bersyukur, hari ini.
Menurutnya, keberhasilannya itu karena berkat kegigihan serta kerja kerasnya selama ini. Tak lupa juga karena doa dari orang tua. “Ya tentu, doa ibu selalu mengalir dalam setiap ikhtiarku,” jelas Ja’far.
Perihal pabrik perdana Biofar Shrimp Skincare yang bakal dibangun tersebut, Ja’far masih enggan menyebut jumlah dan  nilai investasinya. Hanya saja dia lirik investor asing dan Bank Dunia membenarkan telah menjual beberapa aset milik pribadinya.
“Insha Allah cukup dan berjalan lancar. Allah maha kaya, kalau niat kita ikhlas dan bisa memberi kontribusi kepada warga indonesia, terlebih dapat membantu mereka dengan lapangan pekerjaaan nantinya, maka berapa pun besarnya investasi akan dimudahkan dan dilancarkan urusannya,” ujar Ja’far yakin.
Sebagai bukti rasa syukurnya itu, minggu lalu Ja’far menggelar pengajian, sekaligus mengundang anak yatim piatu, untuk bisa berbagi dan membahagiakan mereka.
“Karena doa mereka (yatim piatu) itulah, saya bisa seperti ini,” papar Ja’far terus terang.
Kepedulian Ja’far ternyata tak sampai disini saja. Diam-diam, Ja’far telah membebaskan biaya pembelian obat herbal temuannya itu terhadap banyak orang di Indonesia manfaatnya sudah dirasakan mereka. “Selama masa promo dan pengenalan, saya memang membebaskan biaya obat herbal itu. Mungkin dengan cara seperti ini, saya bisa membantu mereka. Dan banyak yang sudah sembuh memberi kabar, saya merasa ikut bahagia,” ungkapnya.
Niat tulus Ja’far ini didasari oleh pertimbangan harga obat-obatan yang kini cukup mahal. Selain itu, banyaknya pasien BPJS yang mengeluh tentang iuran dan biaya obat yang sudah tidak terjangkau lagi, utamanya dialami oleh sebagian orang yang memiliki penghasilan rendah.
“Jadi semata-mata karena Allah, kita bisa berbagi keilmuan. Adakalanya kita tidak bicara bisnis, tapi lebih pada nilai kemanusiaan.  Dan jika nanti Allah berkehendak, saya bisa bertemu Bapak Presiden Jokowi, saya akan menawarkan konsep ini. Setidaknya memberi solusi terkait biaya BPJS,” ujar Ja’far serius.
Bahkan untuk maksud tersebut, Ja’far mengaku sudah mempersiapkan konsep itu untuk Presiden Joko Widodo.

Bantu Pak Presiden RI Jokowidodo.

Seperti Apa Konsep Untuk Presiden RI Jokowidodo untuk selamatkan Indonesia Darurat Penyakit,menjaga dan melestarian lingkunan tanaman mangruve agar indonesia jauh terhindar bencana sunami di semua pesisir Indonesia dengan di bukanyan Pabrik ini bentuk keseriusan saya membantu tugas program Jokowidodo Kabinnet Jilid II.
Alasan Muhammad Ja far Hasibuan yang banyak mendapatkan prestasi tingkat dunia dan diluar negeri “Untuk bertemu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tujuannya mau mempersentasikan hasil reset temuannya yaitu obat herbal yang asli buatan anak bangsa yang di buat dengan cara sangat sederhana dan di akui oleh dunia internasional.
Sebagai warga negara Indonesia, keinginan saya bertemu Pak Presiden bukan semata-mata minta dana, tapi ingin mempresentasikan temuan saya, di hadapan Pak Presiden dan Jajaran Menteri Kabinet Jilid II, sejak Bulan April 2019 kemarin sudah ditunggu, sampai saat ini belum diundang,” lanjut Ja’far.
Salah satu alasannya bertemu Presiden Jokowi dan Kabinet Kerja Jilid II Indonesia, menurut Ja’far, Indonesia Darurat Penyakit.
“Rakyat sakit Negara tidak bisa kuat” jika ingin negara kuat rakyat harus sehat, dengan cara pengobatan herbal, dengan di buka dan dikembangkannya herbal atau membuka Universitas Herbal di indonesia ini akan bagian dari solusi bagi masyarakat banyak serta otomatis defisit BPJS bisa berkurang.
Contohnya penyakit Diabetes atau penyakit Gula, kalau dia berobat sama dokter secara kimia, otomatis akhirnya cuci darah, sedangkan kalau pengobatan dengan herbal tidak kena komplikasi.
Contohnya lagi seperti luka, kalau sudah parah, dokter harus amputasi, sedangkan secara pengobatan herbal, tidak perlu amputasi, sehingga tidak jadi beban pemerintah, contah lagi dari penyakit diabetes, bisa kena mata, menjadi buta, akhirnya jadi beban pemerintah dan beban keluarga. Sedangkan semua penyakit bisa dicegah, bisa diobati dan disembuhkan,” ungkapnya.
Lanjutnya secara otomatis rakyat Indonesia, khusus petani herbal, bisa maju dan berkembang, dengan menanam tanaman herbal, dan hasil kelautan, otomatis GNP kita akan makin tambah naik.
Potensi obat herbal di Indonesia sebenarnya masih terbuka lebar, karena belum dimanfaatkan secara optimal. Indonesia bisa belajar dari negara China yang pengobatan tradisionalnya sudah maju, dimana anak Indonesia,” tambah Ja’far.
Sebut Ja’far, China merupakan negara pengguna pengobatan tradisional terbesar di dunia.
“Pengunaan herbal di China mencapai 50 Persen dari seluruh pengobatan. Umumnya negara di dunia hanya 35 Persen saja,” kata Ja’far.
Pakar herbal kulit untuk manusia dan hewan ĺuar dan dalam, dimana pemanfaatan herbal di Indonesia sebenarnya bisa mencontoh China, jika studi tentang tanaman obat semakin banyak. Bahkan, obat tradisional akan bisa setara dengan obat sintetik.
Diharapkan pemerintah jilid ke II, dengan program obat herbal temuan Ja’far, masyarakat dan tenaga kesehatan bisa lebih dekat dengan jamu yang bersumber dari hewan dan tumbuhan,” terangnya
Lalu, siapakah sebenarnya Muhammad Ja’far Hasibuan Tokoh Dunia Ilmuwan Indonesia Di Lirik Bank Dunia?
Barangkali ada yang masih belum mengenal sepenuhnya siapa Muhammad Ja’far Hasibuan ini.
Nama Muhammad Ja’far Hasibuan kembali menjadi buah bibir. Pasalnya, ilmuwan muda dunia penemu obat kulit luar dan dalam bagi hewan dan manusia itu menunaikan nadzarnya akan membangun pabrik perdana Biofar Shrimp Skincare di Sumatera Utara insya allah menyusul di kepulauan lainnya di indonesia
“Alhamdulillah, akad pembelian lahannya sudah kita tunaikan. Insha Allah, akhir Desember 2019 nanti kita akan launching sekaligus peresmian pembangunan pabrik Biofar Shrimp Skincare di Sumatera Utara,” kata Ja’far, dengan nada penuh bersyukur, hari ini.
Menurutnya, keberhasilannya itu karena berkat kegigihan serta kerja kerasnya selama ini. Tak lupa juga karena doa dari orang tua. “Ya tentu, doa ibu selalu mengalir dalam setiap ikhtiarku,” jelas Ja’far.
Perihal pabrik perdana Biofar Shrimp Skincare yang bakal dibangun tersebut, Ja’far masih enggan menyebut jumlah dan  nilai investasinya. Hanya saja dia lirik investor asing dan Bank Dunia membenarkan telah menjual beberapa aset milik pribadinya.
“Insha Allah cukup dan berjalan lancar. Allah maha kaya, kalau niat kita ikhlas dan bisa memberi kontribusi kepada warga indonesia, terlebih dapat membantu mereka dengan lapangan pekerjaaan nantinya, maka berapa pun besarnya investasi akan dimudahkan dan dilancarkan urusannya,” ujar Ja’far yakin.
Sebagai bukti rasa syukurnya itu, minggu lalu Ja’far menggelar pengajian, sekaligus mengundang anak yatim piatu, untuk bisa berbagi dan membahagiakan mereka.
“Karena doa mereka (yatim piatu) itulah, saya bisa seperti ini,” papar Ja’far terus terang.
Kepedulian Ja’far ternyata tak sampai disini saja. Diam-diam, Ja’far telah membebaskan biaya pembelian obat herbal temuannya itu terhadap banyak orang di Indonesia manfaatnya sudah dirasakan mereka. “Selama masa promo dan pengenalan, saya memang membebaskan biaya obat herbal itu. Mungkin dengan cara seperti ini, saya bisa membantu mereka. Dan banyak yang sudah sembuh memberi kabar, saya merasa ikut bahagia,” ungkapnya.
Niat tulus Ja’far ini didasari oleh pertimbangan harga obat-obatan yang kini cukup mahal. Selain itu, banyaknya pasien BPJS yang mengeluh tentang iuran dan biaya obat yang sudah tidak terjangkau lagi, utamanya dialami oleh sebagian orang yang memiliki penghasilan rendah.
“Jadi semata-mata karena Allah, kita bisa berbagi keilmuan. Adakalanya kita tidak bicara bisnis, tapi lebih pada nilai kemanusiaan.  Dan jika nanti Allah berkehendak, saya bisa bertemu Bapak Presiden Jokowi, saya akan menawarkan konsep ini. Setidaknya memberi solusi terkait biaya BPJS,” ujar Ja’far serius.
Bahkan untuk maksud tersebut, Ja’far mengaku sudah mempersiapkan konsep itu untuk Presiden Joko Widodo.
Seperti Apa Konsep Untuk Presiden RI Jokowidodo untuk selamatkan Indonesia Darurat Penyakit,menjaga dan melestarian lingkunan tanaman mangruve agar indonesia jauh terhindar bencana sunami di semua pesisir Indonesia dengan di bukanyan Pabrik ini bentuk keseriusan saya membantu tugas program Jokowidodo Kabinnet Jilid II.
Alasan Muhammad Ja far Hasibuan yang banyak mendapatkan prestasi tingkat dunia dan diluar negeri “Untuk bertemu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tujuannya mau mempersentasikan hasil reset temuannya yaitu obat herbal yang asli buatan anak bangsa yang di buat dengan cara sangat sederhana dan di akui oleh dunia internasional.
Sebagai warga negara Indonesia, keinginan saya bertemu Pak Presiden bukan semata-mata minta dana, tapi ingin mempresentasikan temuan saya, di hadapan Pak Presiden dan Jajaran Menteri Kabinet Jilid II, sejak Bulan April 2019 kemarin sudah ditunggu, sampai saat ini belum diundang,” lanjut Ja’far.
Salah satu alasannya bertemu Presiden Jokowi dan Kabinet Kerja Jilid II Indonesia, menurut Ja’far, Indonesia Darurat Penyakit.
“Rakyat sakit Negara tidak bisa kuat” jika ingin negara kuat rakyat harus sehat, dengan cara pengobatan herbal, dengan di buka dan dikembangkannya herbal atau membuka Universitas Herbal di indonesia ini akan bagian dari solusi bagi masyarakat banyak serta otomatis defisit BPJS bisa berkurang.
Contohnya penyakit Diabetes atau penyakit Gula, kalau dia berobat sama dokter secara kimia, otomatis akhirnya cuci darah, sedangkan kalau pengobatan dengan herbal tidak kena komplikasi.
Contohnya lagi seperti luka, kalau sudah parah, dokter harus amputasi, sedangkan secara pengobatan herbal, tidak perlu amputasi, sehingga tidak jadi beban pemerintah, contah lagi dari penyakit diabetes, bisa kena mata, menjadi buta, akhirnya jadi beban pemerintah dan beban keluarga. Sedangkan semua penyakit bisa dicegah, bisa diobati dan disembuhkan,” ungkapnya.
Lanjutnya secara otomatis rakyat Indonesia, khusus petani herbal, bisa maju dan berkembang, dengan menanam tanaman herbal, dan hasil kelautan, otomatis GNP kita akan makin tambah naik.
Potensi obat herbal di Indonesia sebenarnya masih terbuka lebar, karena belum dimanfaatkan secara optimal. Indonesia bisa belajar dari negara China yang pengobatan tradisionalnya sudah maju, dimana anak Indonesia,” tambah Ja’far.
Sebut Ja’far, China merupakan negara pengguna pengobatan tradisional terbesar di dunia.
“Pengunaan herbal di China mencapai 50 Persen dari seluruh pengobatan. Umumnya negara di dunia hanya 35 Persen saja,” kata Ja’far.
Pakar herbal kulit untuk manusia dan hewan ĺuar dan dalam, dimana pemanfaatan herbal di Indonesia sebenarnya bisa mencontoh China, jika studi tentang tanaman obat semakin banyak. Bahkan, obat tradisional akan bisa setara dengan obat sintetik.
Diharapkan pemerintah jilid ke II, dengan program obat herbal temuan Ja’far, masyarakat dan tenaga kesehatan bisa lebih dekat dengan jamu yang bersumber dari hewan dan tumbuhan,” terangnya
Lalu, siapakah sebenarnya Muhammad Ja’far Hasibuan Tokoh Dunia Ilmuwan Indonesia Di Lirik Bank Dunia?
Barangkali ada yang masih belum mengenal sepenuhnya siapa Muhammad Ja’far Hasibuan ini.

Penemuannya pun diakui dunia, pasca dinobatkan sebagai pemenang dan berhasil mengalahkan rivalnya di 193 negara menjadi orang pertama di Asia ikut dalam kompetisi itu, Bank Dunia kemudian meliriknya untuk pengembangan usaha yang dirintisnya ini.
Untuk keperluan itu, Ja’far baru-baru ini silahturahmi dengan ayahanda Kapolda Sumut Irjen Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H.
“Alhamdulillah, Bapak Kapolda memberi dukungan moril dan semangat, semuanya demi kemajuan Indonesia Khususnya Sumatera Utara,” tutup Ja’far.

Putra Indonesia asal Sumatera Utara ini makin berjaya pasca dia berhasil Juara 1 Dunia Gegerkan dunia kalahkan 193 negara menyabet medali emas dalam ajang China Sanghai International Exhibition of Inventions (CSITF) di Sanghai, China dan WIIPA Special Award yang digelar pada 16 April -02 Juni 2019.
Usai itu, Ja’far terus berkarya dan mengembangkan produk yang terbuat dari udang khas Pesisir Selatan Malaka yang di sana dikenal sebagai Udang Halus Kecil Segar yang berhabitat di bawah hutan bakau. Menurut Ja’far, di wilayahnya banyak terdapat udang jenis itu.
Inovasinya ini diberi nama sebagai Biofar Shrimp Skin Care. Menurut Ja’far inovasinya itu bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit serta luka di kulit manusia dan hewan luar dan dalam.
Meski sudah menyandang gelar Ilmuwan muda dunia (Tokoh Dunia) Ja’far mengaku bahwa dirinya bukan lulusan dari keilmuan eksak, seperti kimia atau biologi. Namun ia mengaku bahwa ia sejak berada di bangku Kelas 4 SD dirinya sudah mandiri biaya sekolah sendiri hingga Kuliah sempat bertahun tahun tinggal pondok gubuk kecil.
“Saya hanya lulusan pesantren, kemudian melanjutkan ke Universitas Islam Negeri Sumatera Utara jurusan Bimbingan Konseling (BK),” kata Ja’far.
Ia mengaku sejak ayahnya meninggal dan menurutnya, ilmunya itu merupakan ilmu pemberian dari Allah.
Ilmuwan Dunia yang lahir di Padang Lawas Utara, Sumatera Utara ini memiliki 10 orang saudara, dibesarkan dalam sebuah keluarga yang sangat sederhana. Berawal dari keterbatasan keluarga, Ja’far tumbuh menjadi pemuda yang gigih dan pekerja keras. Saat ini, Ja’far dikenal sebagai pemuda dengan segudang prestasi yang mumpuni, khususnya dibidang pemberdayaan indonesia dan kewirausahaan.
Penemuannya pun diakui dunia, pasca dinobatkan sebagai pemenang dan berhasil mengalahkan rivalnya di 193 negara menjadi orang pertama di Asia ikut dalam kompetisi itu, Bank Dunia kemudian meliriknya untuk pengembangan usaha yang dirintisnya ini.
Untuk keperluan itu, Ja’far baru-baru ini silahturahmi dengan ayahanda Kapolda Sumut Irjen Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H.
“Alhamdulillah, Bapak Kapolda memberi dukungan moril dan semangat, semuanya demi kemajuan Indonesia Khususnya Sumatera Utara,”

Resmikan Pabrik CV.Biofar Shrimp Skincare 11 Januari 2020 Wujudkan Kesehatan Ummat.

Pabrik Biofar Shrimp Skincare, Impian Wujudkan Kesehatan Ummat

Kehadiran pabrik Biofar Shrimp Skincare merupakan impian bagi ilmuan Muhammad Ja’far Hasibuan untuk mewujudkan kesehatan bagi ummat di negeri ini.
Pabrik ini, menggunakan bendera CV. Biofar Shrimp Skincare yang bertempat di dusun 9, desa Silo Baru, kecamatan Silau Laut, kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut).
Grand Opening pabrik tersebut, dilakukan Sabtu (11/1/2020) yang dihadiri sejumlah pejabat, baik dari Jakarta maupun di Sumatera Utara.
Para petinggi yang hadir dalam acara tersebut adalah Dr.Juhartono (Kepala Sub Bidang Pengembangan Teknologi industri Bidang Material Maju dan Bahan Baku), Kemenristek Dikti RI. Juhartono sekaligus melakukan penguntingan pita dan tanda tangan prasasti  atas peresmian pabrik tersebut, mewakili Menristek Dikti RI.
Acara itu dikemas sederhana, tapi acara berlangsung semarak. Berbagai pihak memberikan apresiasi kehadiran pabrik ini. Salah satunya, Ketum DPP JBMI Brigjen H.Albiner Sitompul. Dia sangat mengapresiasi atas peresmian Pabrik CV.Biofar Shrimp Skincare.
“Saya hadir di sini, karena didorong rasa kebersamaan dari Ketua PPWI Wilson Lalengke. Dia datang kepada saya, menceritakan ada orang Batak menang di Shanghai China tentang riset obat kulit luar dan dalam bagi manusia dan hewan. Ternyata,  orangnya ada di Asahan,  dia  Ilmuwan muda berbakat dan telah diakui dunia internasinal. Perlu kita dukung, agar saudara, Muhammad Jafar Hasibuan bisa berkarya nyata dan membawa manfaat bagi sesama,” ujar H. Albiner Sitompul.
Itu sebabnya, Brigjen H.Albiner Sitompul juga mengapresiasi langkah dan upaya Muhammad Jafar Hasibuan mendirikan Pabrik CV. Biifar Shrimp Skincare.
Dia berharap agar pabrik ini, kelak bisa berkontribusi nyata dalam pembangunan, utamanya bisa membuka lapangan pekerjaan bagi insan muda, baik di Sumatera Utara, maupun di daerah lain di tanah air.
Hadir dalam acara itu Fajar Sidik, APt (mewalili Kepala BPOM Medan), Salman Abdullah Tanjung dan Mahmuddin Lubis (mewakili MUI Kab.Asahan), Siti Armaini mewakili UPT Laboratorium  Kesehatan  Daerah Provinsi Sumatera Utara), Harmein Harahap (Kepala Seksi Pelayanan)  mewakili  Dinas Kesehatan Kab.Asahan, Samsul Qodri Marpaung (Anggota DPR Sumatera Utara), K.H.Risdianto (Ketua DPW  Santripreneur Indonesia Sumatera Utara), HW Siahan, SH (Kapolsek Kec.Air Joman Kab.Asahan) mewakili Kapolres Asahan dan Kapolda Sumut dan sejumlah Forkopincam Perwakilan Camat Silau Laut, Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara.
Tokoh muda dan ilmuwan, Muhammad Ja’far Hasibuan telah mengharumkan Indonesia di dunia Internasional berkat penemuan Obat Kulit Bagi Manusia dan Hewan Luar dan Dalam Manusia dan Hewan.
Pasca dinobatkan sebagai juara dunia di Shanghai, China, Ia terus mendalami dan melakukan internal riset, utamanya terkait Penyembuhan Kanker dan terlahirlah ide untuk mendirikan Pabrik CV.Biofar  Shrimp Skincare.
“Jadi keinginan untuk mendirikan Pabrik CV.Biofar  Shrimp Skincare ini sudah lama, namun baru bisa saya wujudkan hari ini. Alhamdulillah, acara Launching sekaligus Grand Opening berjalan lancar, atas bantuan sahabat dan rekan-rekan semua dan dibantu EO tim event dari Kota Medan, “kata Ja’far,  peraih medali emas dan WIIPA Special Award bagi Indonesia ini.
Kata Jafar, kedepan ia berharap Pabrik CV.Biofar  Shrimp Skincare bisa eksis dan berkontribusi bagi pengembangan keilmuan, utamanya dibidang obat herbal tradisional yang rencananya akan hadir ke seluruh indonesia.
“Saya juga memikirkan agar dapat menciptakan peluang lapangan pekerjaan. Untuk mewujudkan ini harus mendapat dukungan dari pemerintah di tiap-tiap kabupaten. Program  saya sudah susun dalam lima tahun ke depan, “tandasnya.
Dalam kesempatan itj, Jafar juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran para pejabat dari BPOM dan Kemenristek. Ucapan terima kasih Ja’far, juga disampaikan kepada  Kabaharkam Mabes Polri Komjen.Pol.Drs.H.Agus Andrianto, SH, MH yang berkenan membantu hingga acara launching berjalan lancar.

Jutaan Manusia Di Sembuhkan di Penjuru Dunia Saat Tantangan Zaman Wabah Virus COVID -19.

Inilah Penemu Obat Kulit Mujarab Biofar Shrimp Skincare,Tradisional Tanpa Bahan Kimia Penyelamat Jutaan Orang Di Penjuru Dunia Sakit Kulit Sembuh Total

Muhammad Ja'far Hasibuan, seorang Ilmuwan Muda Kelas Dunia Segudang Prestasi asal Indonesia berdarah Batak Angkola , adalah penemu dari biofar shrimp skincare. Obat Herbal Mujarab Segala Macam Penyakit Kulit Bisa Untuk Manusia Dan Hewan ini mendapatkan penghargaan CSITF/CSIE Di Shanghai China Tahun 2019 Bidang Kesehatan.
Biofar Shrimp Skincare ditemukan oleh Muhammad Ja'far Hasibuan secara tidak sengaja. Saat itu, Muhammad Ja'far Hasibuan membantu salah seorang temannya kena paku benda tajam melihat Kawan agar tidak infeksi otomatis rasa nyeluh dan sakit hilang drastis.
Apa saja kegunaan biofar shrimp skincare obat mujarab segala penyakit kulit?

SEPERTI di kutip di Laman Websait Biofar Shrimp Skincare MEDICAL SERVICES KLINIK CENTER KECIL PENGOBATAN TRADISONAL KULIT
Karya Penemu MUHAMMAD JA'FAR HASIBUAN JUARA 1 DUNIA Bidang KESEHATAN DI  SHANGHAI CHINA
AHU-0038381-AH.01.14 TAHUN 2019/NPWP.91.938.880.1-115.000
NIB.9120600741119 Menjual produk herbal Obat Mujarab yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit.Kalian tidak perlu takut lagi untuk berobat, karena kami siap memberikan solusi bagi kalian untuk menyembuhkan penyakit dengan harga yang terjangkau, dan dengan bahan yang alami serta tidak berbahaya. Kami menggunakan bahan yang terbuat dari udang khas Pesisir Selatan Malaka yang di sana dikenal sebagai Udang Halus Kecil Segar yang berhabitat di bawah hutan bakau dan Di Padu dengan bahan tambahan Pandan merupakan segolongan tumbuhan monokotil dari genus Pandanus dari Gunung Pegunungan Tabagsel .

Jika Di Panggil Tim Medis Kami  Se Indonesia Akan Segera Datang Ke Rumah Bapak/Ibu Tulis di Laman Websait Resmi biofar shrimp skincare.
SEPERTI  OBAT LUAR
EKSIM
GIGI KRONIS BERLUBANG
SARIAWAN
LUKA DIABETES
TERTUSUK DURI
TERKENA GIGITAN SERANGGA
LUKA KENA BENDA TAJAM
SCABIES
JAMUR KULIT MENAHUN
PANU, KUDIS, KURAP
JAMUR DI KULIT KEPALA
GATAL ALERGI KULIT
PRURIGO
FOLIKULITIS
DERMATOSIS
PSORIASIS
PITYRIASIS ALBA
VITILIGO
MILIARIA
BISUL
BERCAK MERAH
Dan Penyakit Kulit Lainnya
Berikut Kisah Nyata Kesaksian Rocky Warga Kota Tegal Sembuh Sakit Kulit Mirip Vitiligo Hampir Prustasi Tak Kunjung Sembuh.

Nama saya Rocky, usia 39 tahun, saya tinggal di kota Tegal. Pada kesempatan ini saya ingin membagikan pengalaman saya mengenai Biofar Shrimp Skincare hasil penemuan Ilmuwan Muda Dunia Muhammad Ja'far Hasibuan yang merupakan salah satu penemuan besar dalam dunia medis di Indonesia dan dunia. Saya mengalami sakit kulit yang mirip dengan vitiligo. Penyakit ini mulai saya derita sejak tahun 2011. Dan hal ini sangat membuat saya merasa tidak percaya diri sepenuhnya oleh karena ini terjadi di area wajah saya. Penyakit ini menyebabkan bercak putih di area sekitar mulut dan pipi saya.

Pada bulan Maret 2020, saya melihat informasi di media sosial, tentang penemuan baru Juara I Dunia dalam ajang lomba kompetisi dalam bidang medis dan kesehatan yang diadakan di China. Setelah membaca informasi tersebut saya mulai menghubungi Ilmuwan Muhammad Ja'far dan memesannya. Proses pemesanan berlangsung cepat. Diawali dengan kontak via handphone dan video call, untuk berkomunikasi dan berkonsultasi langsung serta menganalisis dan meneliti penyakit yang saya derita.

Setelah penggunaan sesuai aturan yang diberikan Ilmuwan Muhammad Ja'far, saya merasakan perubahan yang bisa langsung saya rasakan sejak penggunaan pertama. Penggunaan ketiga benar-benar sudah lebih terlihat hasilnya dan prosesnya berlangsung cepat dengan reaksi alamiah gatal-gatal dan kemerahan yang menurut saya adalah reaksi normal dan positif. Sekarang pigmentasi pada wajah saya sudah normal kembali, dan rasa percaya diri ini bangkit kembali.

Kepada Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari sekalian, yang memiliki keluhan penyakit kulit Luar dan penyakit dalam yang menimbulkan reaksi pada kulit, termasuk diabetes. Saya sangat merekomendasikan produk ini. Ini adalah produk yang alami dan aman tanpa efek samping yang merugikan tubuh. Ini adalah salah satu penemuan besar anak bangsa dan perlu kita dukung.
Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Muhammad Ja'far Hasibuan atas penemuan ini yang dapat mengatasi penyakit yang saya derita bertahun-tahun. Saya secara pribadi menghimbau kepada jajaran pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, berikan dukungan kepada Ilmuwan Muhammad Ja'far Hasibuan agar dapat lebih mengembangkan dan meningkatkan produk ini agar bisa mendunia. Dan kepada segenap masyarakat dimana pun berada, mari kita dukung produk ini, produk terbaik karya anak bangsa, sebagai perwujudan cinta produk dalam negeri.