Kisruh Asrama Mahasiswa Konsel Berbuntut Panjang, DPRD dan Pemda “Pecah Kongsi”???

817

SULSELBERITA.COM. Konsel - Penghapusan anggaran pembangunan asrama mahasiswa Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara memasuki babak baru. Pemerintah Daerah (Pemda) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konsel sepertinya sedang "pecah kongsi".

Bagaiamana tidak, setelah mendapat kecaman seperti yang diberitakan sebelumnya terkait pembatalan pembangunan asrama mahasiswa Konawe Selatan (Konsel) di Kota Kendari, dimana Bupati Konsel H. Surunuddin Dangga, diserbu dengan kecaman pedas oleh sejumpah pihak. Baik dari kalangan aktifis, pemuda dan mahasiswa bahkan dari unsur pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konsel. Pemda kemudian mengumumkan bahwa pembangunan asrama mahasiswa Konsel tidak pernah dihapus atau dirasionalisasi ditengah pandemi virus Corona. Bahkan Pemda memganulir, pemeberitaan yang beredar di media massa maupun di medsos itu tidak benar adanya.

Advertisement

Wakil Bupati Konsel, DR H Arsalim Arfin SE M.Si didampingi Sekda Konsel, Sjarif Sajang, Kepala BKAD Konsel, DR Sahlul dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kantor Bupati, Senin (8/6) mengaku bahwa Pemda Konsel tidak pernah menghapus anggaran pembangunan asrama tersebut.

“Kami mengklarifikasi berbagai pemberitaan yang selama ini simpang siur diberbagai media sosial dan mainstream terkait tuntutan adik-adik mahasiswa Konsel menyangkut pembangunan asrama mahasiswa. Bahwa pembangunan asrama mahasiswa di Kendari sampai saat ini tidak ada penghapusan dalam APBD,” tegas Arsalim kepada rekan media

Arsalim menegaskan bahwa Pemda Konsel tidak pernah mengusulkan penghapusan anggaran pembangunan asrama mahasiswa dalam realokasi anggaran ditengah pandemi corona.

“Sampai hari ini anggaran pembangunan gedung asrama mahasiswa masih melekat di Dinas PU dan Tata Ruang,” tutur Arsalim.

Arsalim menampik jika pemberitaan yang berkembang melalui media sosial dan media massa online itu keliru dan tidak benar adanya. Sebab, anggaran dimaksud itu masih tetap ada dan secara kebijakan anggaran itu tidak dihapuskan atau tidak direfocusing.
Hanya memang lanjut Arsalim, dalam situasi penanganan covid dan revisi-revisi anggaran mengalami keterlambatan utamanya pengadaan tanah dan pembangunan asrama mahasiswa.

"Atas nama pemerintah daerah, saya menyampaikan kepada seluruh adik-adik mahasiswa untuk tidak membuat berita atau informasi yang simpang siur" tutur Arsalim, sembari menyerukan ajakan kepada mahasiswa untuk beraudiensi agar menghindari steatmen yang simpang siur.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Konsel, Drs. Ir. H. Sjarif Sajang, M.Si berharap agar mahasiswa dapat bersabar untuk menunggu pembebasan lahan dan pembangunan asrama. Melihat fokus pemerintah daerah saat ini untuk pencegahan dan penanganan covid. Namun demikian, pihaknya tidak mengurangi fokus terhadap adik-adik mahasiswa yang telah mengaspirasikan pembangunan asrama. Sebab, hingga saat ini anggarannya masih tetap dialokasikan dan tidak di refocusing.

Diksempatan itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Konsel, DR Sahlul SE M.Si mengaku bahwa sampai bulan Juni ini pemerintah Konsel sedang melakukan realokasi anggaran. Menurutnya, ada dua hal yang tengah dilakukan menyangkut kebijakan anggaran. Pertama, terkait pencegahan dan penanganan covid-19. Kedua, realokasi terkait postur APBD dimana pendapatan utamanya yang bersumber dari dana transfer daerah mengalami penurunan.

"Olehnya itu, pemerintah daerah melihat sumber-sumber mana yang akan dilakukan realokasi anggaran untuk dialihkan sebagai biaya tak terduga dalam penanganan covid-19. Terkait dengan wacana yang berkembang diluar sana, saya sampaikan sampai hari ini dalam pembahasan yang kami lakukan tidak pernah ada usul dari OPD maupun dari pemerintah daerah bahwa biaya pengadaan lahan dan pembangunan asrama mahasiswa itu dihapus" terang Sahlul

Untuk diketahui, informasi penghapusan anggaran pembangunan asrama mahasiswa Konsel mencuat pada rapat dengar pendapat DPRD Konsel pada Jumat 4 Juni 2020. Dalam rapat tersebut diketahui bahwa anggaran pembangunan asrama mahasiswa Konsel sudah dihapus. Informasi tersebut sampai ditelinga mahasiswa dan kemudian menjadi pemberitaan diberbagai media

Menanggapi klarifikasi Pemda Konsel sebagaimana yang dikemukakan oleh Wakil Bupati Konsel, DR. Arsalim Arifin, salah satu koordinator Keluarga Besar Pemuda dan Mahasiswa (KBPM) Konsel, Jefri Rembaasa, mengungkapkan bahwa, dalam rapat dengar pendapat DPRD, pada Jumat 04 Juni 2020, diketahui anggaran pembangunan asrama mahasiswa Konsel secara jelas telah dihapus. Mulai dari anggaran desain, anggaran pengawasan dan anggaran pembangunan gedung asrama sudah dihapus dalam draft revisi Rencana Kerja Anggaran (RKA) APBD

"Alhamdulillah kalau sudah dianggarkan kembali. Namun perlu saya tegaskan kepada Pemda, utamanya kepada pak Bupati agar menjaga wibawanya sebagai Pemimpin. jangan bersikap plinplan," tegas Jefri Rembaasa menanggapi klarifikasi Pemda Konsel

Jefri meminta agar Bupati Konsel benar - benar konsisten dalam setiap berucap layaknya seorang pemimpin.

"Bupati harus konsisten dengan ucapannya jangan besok - besok berubah lagi" cetusnya

Terpisah, sekretaris Komisi III DPRD Konsel yang juga Ketua Fraksi Demokrat, Ramlan menyesalkan sikap Pemda Konsel yang telah merefocusing pokok pikiran dewan (Pokir) dan menghapus anggaran pembangunan asrama mahasiwa Konsel.

Ramlan justru meminta Wakil Bupati Konsel tak buat gaduh dengan statemennya, sebab dia bukan anggota TAPD. Dirinya berharap agar wakil bupati tidak membuat kegaduhan di tengah covid 19.

"Beliau tidak mengetahui realokasi anggaran yang terakhir, karena bukan anggota TAPD, sebab persoalan ini kami ketahui saat RDP, karena yang realokasi anggaran itu Bupati dan Kabid anggaran. Ketua TAPD pun tidak dilibatkan dalam hal realokasi anggaran tersebut, ” ujar Ramlan

Ramlan menambahkan, selaku ketua TAPD, Sekda Konsel tidak dilibatkan, dan sesuai draft RKA Dinas PU, pembangunan asrama itu sudah dihapus anggarannya. Waktu kita RDP kemarin, soal realokasi anggaran menurut SKB Menkeu dan Mendagri.

"Sudah final 167 Miliyar untuk penanganan covid 19, sekarang menjadi 184 M, sisa dari 167 Miliyar itu adalah untuk menutup devisit, jadi anggaran yang diambilkan dari pokir pokir anggota DPRD Termasuk asrama mahasiswa Konsel. Saya berfikir Wakil Bupati terkesan prematur dan terburu buru mengeluarkan statement, sebab tidak mempunyai data yang valid, seperti data yang telah dipegang dewan hasil RKA Dinas PU, " terangnya

( H E N D R A )