Kolaka Utara PSBB, BPTD Sultra Jaminkan Transportasi Darat Aman

99

SULSELBERITA.COM. Kolaka - Pasca dikeluarkannya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid 19

BPTD Wilayah XVIII Prov. Sultra menjaminkan kelancaran angkutan logistik di dua pelabuhan penyeberangan lintas Antar Provinsi yaitu di wilayah Sulawesi tenggara dan sulawesi selatan. Hal tersebut disampaikan Benny Nurdin Yusuf, saat melakukan monitoring

Advertisement

Angkutan lebaran tahun 2020 dan pengecekan check poin lalu lintas orang dan penumpang di Kabupaten Kolaka dan Kolaka Utara."Hari ini saya turun karena infonya Kabupaten Kolaka Utara dan Kolaka sudah menerapkan pola Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terhadap pergerakan orang dan kendaraan.

Olehnya Saya selaku Kepala BPTD WIL. XVIII Prov. SULTRA harus memastikan angkutan logistik tetap berjalan, dan dari hasil pemantauan kami, khusus di Pelabuhan Penyeberangan Tobaku terdapat 2 kapal yg melayani khusus angkutan logistik
yaitu KMP New Rose dan KMP Merak.

Yang dimana jadwal pemberangkatan KMP. New Rose dari Pelabuhan Tobaku pkl 09.00 wita dan dari Pelabuhan Siwa pkl 14.00 wita. Sedangkan KMP Merak dari Pelabuhan Siwa Pkl 11.30 wita dan dari Pelabuhan Tobaku pkl 16.00 wita.

Dengan pola Crossing.dan di Pelabuhan penyeberangan Kolaka terdapat 3 kapal yg melayani angkutan logistik, penumpang dan kendaraan yakni KMP Misima, KMP Manadala Nusantara dengan KMP Kota Bumi.

Dengan Jadwal dari Pelabuhan Penyeberangan Kolaka Pkl. 11.00 wita (trip I), Pkl 15.00 wita (trip II) dan dari Bajoe Pkl. 15.00 wita dengan pola 2 - 1 secara bergantian Ujar Benny.

Lanjut Benny mengatakan bahwa kedua pelabuhan penyeberangan tersebut merupakan pintu gerbang pergerakan logistik, orang dan kendaraan dari Sulawesi Selatan. Khusus di Pelabuhan Penyeberangan Tobaku, pergerakan orang dan kendaraan sudah di tutup sementara.

Dan di Pelabuhan Penyeberangan Kolaka sampai saat ini masih tetap normal dengan memberlakukan protokol kesehatan secara ketat" imbuhnya.

Dalam kunjungan kerja (monev) kepala BPTD Sultra di dua kabupaten tersebut juga melakukan koordinasi dengan pos operasi ketupat dan check poin.

Sejak terbitnya PM 25 Tahun 2020 pemerintah Kolaka Utara dan Kolaka sudah menerap kan pola PSBB, jadi semua pergerakan khusus orang dan kendaraan sudah tidak dapat melintas, kecuali yang diatur dalam PM tersebut.

Salah satu petugas check poin yg ditemui dilapangan mengatakan bahwa sudah beberapa hari ini kami meminta memutar balik setiap kendaraan yg terindikasi tidak memiliki kepentingan sesuai yang tertera pada PM 25 Tahun 2020.

Ada juga bus jurusan Toraja kami minta untuk balik karena ada indikasi mudik ujar Agus staf Dishub Kolaka Utara.

Kondisi tersebut membuat arus lalu lintas di jalur trans Sulawesi tersebut cukup lengang dan tampak pos check point lengkap dengan petugas di setiap perbatasan masuk dan keluar Kabupaten yg siap mengawasi dan memeriksa setiap pergerakan lalu lintas orang dan kendaraan yg ada. Upaya ini dilakukan mengingat ke dua kabupaten tersebut sudah masuk dalam kategori zona merah.

Beberapa temuan yg ada dilapangan, seperti masih belum padunya penerapan persyaratan pengisian Kartu kewaspadaan kesehatan (Kartu kuning) kepada setiap penumpang angkutan

Penyeberangan di pelabuhan Penyeberangan Kolaka - Bajoe "Saat ini memang kami masih mewajibkan bagi penumpang ke daerah terjangkit seperti tujuan Makassar, Gowa, Maros" ujar petugas KKP.

Dari pemantauan juga ditemukan kalau penumpang yg datang tidak memiliki kartu kuning, Terkait hal tersebut Benny Nurdin mengatakan bahwa pihaknya telah bersurat untuk menerapkan pengisian KKK (kartu kuning) sama halnya penumpang di angkutan udara selama masa mudik lebaran dalam mengantisipasi Covid 19.

Dan juga saya sudah minta lebih ditertibkan lagi kepada pihak Asdp agar mempersyarat kan setiap pembelian tiket penumpang kapal agar diberi lembaran kuning tsb, dan terkait hal tsb kami akan sampaikan kepada BPTD Sulselbar untuk dilakukan penerapan yg sama di pelabuhan Penyeberangan Bajoe.

Hal ini penting untuk memudahkan tracking/pelacakan terhadap penumpang yang terindikasi terpapar Covid 19.

Insya Allah monitoring ini akan terus kami lakukan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan penumpang termasuk jaminan angkutan logistik tidak terhambat" tutur benny sapaan akrab ka. BPTD Sultra yg cukup energik ini

(fdl/hms)