Sikapi Kematian Yus Yunus, Aliansi Solidaritas Mahasiswa Sulawesi: Negara Mati di Papua

781

SULSELBERITA.COM. Makassar,-- Kasus penganiayaan terhadap Yus Yunus (26 tahun) di Nabire Papua beberapa waktu lalu terus mendapat respon dari berbagai kalangan aktivis.

Seperti yang terlihat, Selasa (10/03/2020) sekira pukul 13:30 Wita.
Belasan massa demonstran yang menamakan dirinya "Aliansi Solidaritas Mahasiswa Sulawesi" menggelar unjuk rasa di depan Gedung Ex Kampus UIN jln.Alauddin Makassar.

Massa demonstran yang berorasi menggunakan pengeras suara dan membentangkan spanduk bertuliskan "Copot Kapolda Papua" terus menyuarakan aspirasi secara bergantian dibawah komando Marwan Ali selaku Jendral Lapangan.

Tak hanya membentangka Spanduk berukuran 1x2 M, para demonstran juga terlihat membawa keranda mayat yang dibungkus kain putih bertuliskan "Negara Mati di Papua" serta spanduk bertuliskan "Scincare Lebih Mahal daripada Nyawa"

Dari pantauan jurnalis media ini, Demonstran yang sempat menahan mobil kontainer dengan Nopol DD 8402 IG, mendesak Kapolda Papua untuk segera menangkap para pelalu penganiayaan yang mengakibatkan Yus Yunus meninggal dunia, meminta agar Kapolres Nabire serta Kapolda Papua segera dicopot dari jabatannya, karena dinilai gagal dalam melindungi kebebasan dan keselamatan Yus Yunus, serta meminta agar personil yang terlibat dalam dugaan pembiaran penganiayaan Yus Yunus segera ditindak tegas.

Hingga berita ini diterbitkan, massa demonstran yang terus berorasi kemudian membakar keranda yang bertuliskan Negara Mati di Papua serta membagikan selembaran ke para pengguna jalan yang melintas.

Laporan Ilham