Terkait Seorang Warganya yang Buta dan puluhan Tahun Tak Dapat Perhatian Pemerintah, Camat Galut Cuma Bilang Begini

316

SULSELBERITA.COM. Takalar - Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, terkait seorang warga Desa Aeng Towa Kec.Galut Kab.Takalar  yang bernama Dg Ngawing (60 thn), dimana yang bersangkutan adalah seorang penderita tuna netra, yang selama lebih 10 tahun luput dari perhatian pemerintah, baik dari pemerintah Desa maupun dari pemerintah Kabupaten, kini menjadi perhatian publik.

Kepala wilayah Kecamatan Galesong Utara (Galut) Drs.Syahrial yang dikonfirmasi dan diminta tanggapannya melalui sambungan telepon selulernya, justru terkesan biasa biasa saja.Sabtu, (22/2/2020).

Advertisement
Iklan HUT Bhayangkara 79 - Sekretaris DPRD Kabupaten Takalar

"Iya kami sudah sampaikan kepada pak desanya tolong dibantu Yang seperti itu, tapi karena ini sementara penyusunan RKPDes kita masukan disitu"  ujae  camat Galut Galut ini singkat saja.

Sikap dan pernyataan Camat Galut tersebut,  tentunya sangat disayangkan oleh penggiat masalah sosial, karena seharusnya warga yang kurang mampu dan cacat seperti inilah yang menjadi perioritas untuk mendapat bantuan pemerintah, namun pada kenyataannya, Dg Ngawing justru luput dari perhatian.

" Seharusnya camat selaku pemerintahan di Galut cepat tanggap karena ini persoalan kehidupan, apalagi Dg.Ngawing seoarang lansia Buta yang selama ini tidak pernah tersentuh bantuan dari pemerintah, kalau menunggu dari penyusunan RKPDes tentunya tidak logis" ungkap Azis salah satu penggiat. Sabtu, (22/2/2020).

Diketahui Daeng Ngawing selama ini hanya tinggal berdua saja dengan anak laki lakinya yang bernama Reza (10 thn) dirumahnya yang sederhana.

Sejak mengalami kebutaan puluhan tahun yang lalu, Dg Ngawing tak lagi bisa mencari nafkah, sehingga untuk makan sehari hari hanya mwngandalkan belas kasihan dari keluarga dan tetangganya saja.

Kepada awak media yang menumui Dg Ngawing di kediamannya, dia mengaku kalau selama puluhan tahun tinggal bersama anaknya tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah.

"Terakhir dapat bantuan sembako tahun 2006 yang laluji, setelah itu tidaknpernahmi lagi". Ungkap Dg Ngawing Kamis, (20/2/2020).