FKIP dan Himapbsi Unibos Resmi Lounching Buku “Melawan Badai Zaman”

342

SULSELBERITA.COM. Makassar-Kegiatan Launching & Resensi buku 'Melawan Badai Zaman' dilaksanakan pada Senin, 25 November 2019 di Auditorium Aksa Mahmud, gedung II, lantai 9, kampus Unibos.

'Melawan Badai Zaman' adalah buku pertama dari Djafar Doel AH. Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini mampu memberikan sebuah kontribusi nyata terhadap bangsa-negara lewat karya.

Advertisement

Kegiatan ini diselengarakan oleh FKIP dan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Himapbsi) Unibos. Tema yang diangkat adalah "Ekpresikan Diri dalam Karya, dengan Karya Kita Abadi."

Beberapa delegasi dari berbagai kampus pun ikut serta dalam memeriahkan kegiatan ini. Ialah perwakilan dari mahasiswa UNM, Pancasakti, YPUP, dan beberapa himpunan serta BEM dari Inubos sendiri. Ratusan peserta pun mengikuti kegiatan ini sampai selesai.

Kegiatan ini dihadiri pula oleh dosen se FKI, ketua prodi bahasa Inggris, bahasa Indonesia, PGSD, Dekan FKIP, dan staf TU Unibos. Acara ini dengan resmi dibuka langsung oleh Dekan FKIP Unibos, Dr. Asdar, S. Pd., M. Pd.

"Semoga, dengan adanya karya 'Melawan Badai Zaman' mampu memberi dampak positif kepada mahasiswa untuk tetap menulis sebelum menyandang status alumni, terkhususnya mahasiswa dari FKIP Unibos." Ungkap Asdar.

Resensi buku ini menghadiri dua pembedah. Pembedah satu Dr, Hj. A. Hamsiah, M. Pd. dan pembedah dua ialah AN. Fauziah, S.Pd. Kedua pembedah ini berkolaborasi dengan apik.

"Buku Melawan Badai Zaman, merupakan cipta dari rasa, asa, dan polemik yang terjadi pada kondisi sosial. Buku ini patut diapresiasi, karena pengarang mampu mengumpulkan karya dalam waktu sekitar dua bulan. Yaitu, tentang protes, perlawanan, cinta, harapan, mimpi, kesunyian, dan kepasrahan. Terdiri dari 77 judul, 48 puisi, 29 prosa." Ungkap Hamsiah.

Fauziah, sebagai pembedah kedua pun memaparkan beberapa tambahan poin tentang buku 'Melawan Badai Zaman'. "Banyak kelebihan pada buku ini, yaitu mampu lahir di tengah situasi dan kondisi zaman yang begitu maju tekhnologi. Tapi, pengarang tetap mengajak kita untuk tetap menulis dan membaca."

Sesi tanya jawab pun tak disia-siakan oleh peserta yang hadir. Mirnawati Amir, sebagai moderator pun mampu memandu kegiatan ini sampai berjalan dengan baik.

Untuk menjawab beberapa pertanyaan dari peserta yang hadir, Djafar sebagai pengarang buku 'Melawan Badai Zaman' pun menjabarkan tentang tujuan buku ini lahir.

"Buku Badai Zaman, lahir adalah mengajak seluruh anak manusia untuk tetap menulis-membaca. Menulislah tanpa ada ketakutan. Membacalah jangan pernah bosan. Sebagai anak zaman, maka tetap menulis-membaca sebanyak-banyak, sebelum maut menjemput raga." Ungkap Djafar.*