Balita Penderita Gizi Buruk di Desa Laikang, Dapat Perhatian Serius dari Pemkab Takalar

521

SULSELBERITA.COM. Takalar - Seorang balita di Dusun Pandala Desa Laikang Kec.Marbo Kab.Takalar, bernasib kurang beruntung, pasalnya Balita yang bernama Nursakinah (Umur18 Bulan) ini menderita Gizi buruk, yang diduga akibat kurangnya nutrisi yang diberikan oleh kedua orang tuanya karena faktor ekonomi dan kemiskinan.

Mengetahui hal tersebut, pihak pemerintah Kab.Takalar melalui Dinas Kesehatan, PKM Pattoppakang dan Pemerintah Kecamatan Mangarabombang, langsung memberikan perhatian serius dan bergerak cepat turun ke lapangan untuk menemui langsung sang Balita.

Dalam keterangannya, Kepala PKM Pattoppakang Ikhsan Muis,Skm, membenarkan jika pihaknya langsung bergerak cepat setelah mendapat informasi tersebut.

"Kami bersama tim langsung bergarak cepat mendatangi rumah Nursakinah, Anak dari pasangan suami istri Muh.Zainal Dg.Nai dan  Rini ini, beralamat di Dusun Pandala Desa Laikang Kacamatan Mangngarabombang, prediksi sementara kami, Nursakinah ini mengalami Gizi buruk kronis lantaran keterbatasan Biaya hidup kedua orang tuanya". Ungkapnya. Sabtu, (23/11/2019).

Lanjut di ungkapkan lagi oleh Kapus PKM Pattoppakang,  ”Jadi begitu mendapat informasi, kami Pihak Puskesmas langsung melakukan penangan serius, termasuk memberikan makanan khusus untuk penderita gizi buruk" Tutupnya.

Sementara itu, Camat Mangarabombang Mappaturung, S.SOS, juga langsung bergerak mengunjungi rumah Nursakinah setelah mendapat informasi tersebut.

Di dampingi oleh Kepala Desa Laikang dan Bidan Desa Mappaturung, S.sos menemui Nursakinah untuk melihat langsung kondisi anak tersebut. serta menyalurkan bantuannya.

Di sela kunjungannya Mappaturung berharap kepada kepala Desa, kepala Dusun serta kader kesehatan di wilayah kecapatan Mangarabombang agar segera melaporkan apa bila ada masyarakatnya mengalami gizi buruk seperti ini.

"Saya tegaskan apa bila ada kepala Desa bersama jajarannya tidak peduli dan tidak melaporkan kasus kasus sepwrti ini, maka akan saya evaluasi, karena ini adalah persoalan kemanuaian". Ujar Mappaturung. Sabtu, (23/11/2019).