Begini Kata Gadis Manis Asal Takalar ini, Saat Berkunjung ke Permandian Air Panas Lejja Soppeng

3269

SULSELBERITA.COM. Soppeng - Selain dikenal sebagai kota Kalong di Sulawesi Selatan, ternyata Kabupaten Soppeng juga menyimpan berbagai hal menarik terutama sektor pariwisata.

Salah satu tempat wisata yang paling digemari adalah permandian air panas Lejja, yang ada di Desa BuluE Kecamatan Marioriawa, Objek wisata ini terletak di kawasan hutan lindung, diapit oleh bebukitan dengan panorama alam indah. Berjarak sekitar 44 kilometer (Km) sebelah Utara Kota Watansoppeng atau sekitar 14 Km dari ibukota Kecamatan Marioriawa.

Jika ingin masuk di kawasan pemandian air panas Lejja ini, dari Kecamatan Marioriawa, pengunjung setidaknya melewati empat perkampungan yaitu Batu-batu, Cempa Kere'e, Manorang Salo dan BuluE.

Tagar merangkum perjalanan ke lokasi melalui rute jalan Batu-batu. Akses jalan ke sana terbilang simple, jalanannya sudah diaspal hitam dengan lebar jalanan sekitar 2,5 meter. Sepanjang perjalanan kita disuguhi pemandangan alam yang cukup elok.

Ada perkampungan warga dengan bangunan rumah khas suku Bugis yaitu rumah panggung, jalanan diapit persawahan dan perkebunan jagung milik masyarakat setempat.
Sekitar 10 menit perjalanan dan melewati perkampungan warga, tampak aliran irigasi dan terdengar gemercik air sungai yang melewati bebatuan. Suasana alam semakin terasa, di mana kita bisa merasakan kesejukan udara, hawa dingin menyentuh kulit.

Pepohonan yang rimbun saling beradu, sesekali angin berembus. Sejauh mata memandang terlihat pepohonan tertancap kokoh di atas bebukitan. Kawasan wisata ini merupakan tipe hutan tropis dataran rendah.

Semakin mendekati tempat yang hendak dituju, udara semakin sejuk dan jalan semakin berkelok karena rute yang ada harus melewati kaki bukit.

Ijah" Kepada Awak Media Mpknews saat di wawancara kamis 10 oktober 2019, lewat via whatshap"Bagus sekali pemandangannya,"dan Bahagia krn dari sekian lamanya sya merencanakan mau ke sna baru terwujud dan betul kata orang-orang yg selalu menceritakan ke saya soal suasananya klo benar” ada yg namanya air panas dan airnya terbagi 4 yg pertama dingin, agak panas , hangat, dan pns sekali.

Sayangnya disana kurang memperhatikan kebersihannya"ujar
Gadis manis asal kota Takalar ini"
Nur hadidjah hanapi atau ijah.
yang merupakan mahasiswa
Unismuh Makassar jurusan
Bahasa dan sastra indonesia yang juga merupakan salah satu anak dari pemilik warkop The Real di Takalar ini.saat berkunjung di permandian Lejja Minggu 6 oktober 2019

semwntara itu Hal serupa juga di ungkapkan oleh Bripda fahril Syam
Yang merupakan Ba Sat Sabhara Polres soppeng saat Barengan berkunjung di Permandian Lejja.iya tempatnya bagus indah pemandanganya dan Airnya bagus bisa menyembuhkan beberapa penyakit"ungkap fahri.

Di pintu masuk pemandian air panas Lejja, terdapat enam orang lelaki mengatur pengunjung agar tidak berdesakan. Dua orang perempuan bertugas sebagai penjaga loket tiket masuk.
Untuk masuk, pengunjung hanya perlu mengeluarkan uang Rp 15.000 untuk satu orang dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak. "Sejak pagi tadi sudah ribuan pengunjung datang," ujar salah seorang petugas loket.
Di area parkir terdapat ratusan kendaraan terparkir rapi di kiri kanan jalan, baik roda empat maupun roda dua.

Masuk ke lokasi pemandian terdapat empat kolam renang dengan kedalaman berbeda. Kolam utama diperuntukkan bagi orang dewasa, kedalaman dua meter dan kedalaman 1,5 meter. Satu kolam lain untuk anak-anak.
"Untuk kolam ke empat diperuntukkan bagi mereka yang mau bersantai dengan keluarga, untuk masuk kolam tersebut, pengunjung dikenakan tarif Rp 50.000 per jam. Di kolam tersebut memang hanya untuk mereka yang tidak mau diganggu dengan pengunjung lain," jelas Pengawas Kepariwisataan Kabupaten Soppeng, Umar.

Juga ada beberapa kolam-kolam kecil yang dibangun dalam tempat tertutup. Menggunakan tungkup model rumah-rumah wisata berukuran sekitar 5 x 5 meter dilengkapi tirai sehingga tak kelihatan dari luar.
Kolam-kolam tertutup seperti itu diperuntukkan bagi pengunjung yang mempunyai pasangan dan ingin mandi tertutup.

Tarifnya sebesar Rp 100.000, untuk sekali pakai bisa sampai dua hingga tiga jam.
Saat pengunjung berendam, di sisi kiri kanan bisa dipakai untuk bersantai. Biasanya jika tidak menyewa tempat istirahat yang disediakan pemerintah, mereka membawa tikar dan konsumsi sendiri. "Kami sekeluarga bawa bekal sendiri dari kampung," kata Indah, salah seorang penungunjung sambil menikmati sajiannya.

Meski di area pemandian, terdapat pedagang kaki lima yang menjajakan makanan. Di sana selain fasilitas kolam, pengunjung bisa menikmati tiga spot foto dan tempat istirahat, serta dilengkapi satu unit pos kesehatan.
"Pos kesehatan ini disediakan sebagai antisipasi hal yang tidak diinginkan yang menimpa pengunjung," jelas Umar

Untuk sekedar di ketahui
Tentang Sumber Air Panas.
Ada berapa Hal

Ke empat kolom di area wisata tersebut berisi air hangat. Sangat cocok merendam tubuh setelah lelah menempuh perjalanan ke lokasi.
Bersumber dari kaki bukit, muncul dari bawah sebuah lempeng batu yang di atasnya tumbuh pohon raksasa berumur ratusan tahun.
Sumber mata air ini panasnya mencapai 65 derajat celsius dengan kandungan 1,5 persen sulfur. Dengan kondisi air tersebut, telur ayam yang direndam bisa matang.
Mengalir sekitar 100 meter menyusuri bebatuan hingga ditampung di kolam renang yang bisa dinikmati pengunjung.

Pemerintah Kabupaten Soppeng kemudian mengelola potensi alam ini menjadi objek wisata dan paling populer dari sekian banyak objek wisata alam di Kabupaten Soppeng.

Mistis Seputar Air Panas Lejja

Pemandian air panas Lejja ini pun tidak terlepas dari cerita mistis yang melingkupi, di antaranya:
Menyembuhkan Penyakit
Dengan kandungan 1,5 persen sulfur, masyarakat memiliki kepercayaan bahwa air panas tersebut bisa menyembuhkan penyakit terutama penyakit kulit, gatal-gatal, rematik dan jerawat.

Penderita penyakit begitu berendam di air panas yang mengepulkan asap sulfur segera merasakan dampaknya, bisa pulih secara berangsur-angsur.
Meskipun hal ini belum bisa dibuktikan secara medis namun banyak masyarakat yang percaya pada cerita tersebut.

"Saya sempat membasuh muka saya dengan mengambil dari sumber air, semoga jerawat saya hilang," cetus Ijah," saat berkunjung di lejja

Tempat tersebut mampu Mendatangkan Jodoh
Muda-mudi bagi yang berkunjung kesini datang bersama pasangannya ke sumur jodoh dan pohon jodoh. Masih percaya mitos, berkunjung ke Lejja untuk menjadikan pepohonan dan sumur pemandian sebagai tempat meminta jodoh.ungakp seorang petugas jaga

Mereka menggantung botol plastik atau kaleng berisi air di pepohonan untuk dijadikan simbol pengharapan agar niatnya terkabul serta menghampiri sumur jodoh.

Jika niatnya terkabul, maka mereka akan kembali untuk melepaskan plastik atau kaleng tadi dan kembali ke sumur jodoh tersebut.

Kini, di batang pohon besar pada sumber mata air panas itu dipenuhi kain merah dan botol-botol air mineral yang digantung di dahan-dahan rendah.
Menyediakan Sesajen
Di sebelah kiri sumber air panas terdapat satu rumah kecil berukuran tinggi enam enam meter dan lebar sekitar empat meter persegi.
Di dalamnya terdapat ranjang kecil berukuran sekitar satu meter persegi dengan kelambu berwarna merah.
Rumah tersebut biasa digunakan warga atau pengunjung melepas tinja' atau nazar dengan menyerahkan sesajen baik berupa telur ayam kampung, daging kambing atau sapi yang sudah matang.
Selain itu, orang-orang juga biasanya hanya menaruh telur ayam kampung di sekitar sumber air panas. Mereka yang melunasi tinja' atau nazar ini dengan cara meletakkan sesajen di atas bebatuan yang disertai niat.
Sering Terjadi Kesurupan
Salah seorang warga setempat, La Mare menuturkan tempat ini memang dipercaya masyarakat sebagai tempat keramat, angker, dan penuh cerita mistis.
Di sana ada makhluk gaib menjaga kelestarian kawasan. Karena itu para pengunjung terutama anak-anak sekolah yang biasanya lepas kontrol bisa sampai kesurupan. Terutama kalau mereka terlalu lupa diri atau kelewat batas hingga histeris.
Pengunjung yang tahu hal itu biasanya pamit terlebih dahulu pada “penghuninya” dengan meletakkan sesajen di bawah pohon besar, sumber air panas, barulah bebas bersuka ria di kawasan ini.

Penulis ( Hendra SH )