Aliansi Mahasiswa Pemerhati Pendidikan, Kembali Demo di Depan Kantor Polda Sulsel

650

SULSELBERITA.COM. Makassar - Sekelompok mahasiswa dan beberapa pemuda yang tergabung dalam aliansia mahasiswa pemerhati pendidikan, hari ini kembali menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Polda Sulsel hari ini, Rabu, (8/5/2019).

Aksi demo ini, diduga sekaitan dengan aksi yang sama pada beberapa hari sebelumnya, untuk menuntut pihak Polda Sulsel khususnya Kapolda selaku penanggung jawab wilayah agar segera melakukan evaluasi terhadap anggotanya yang diduga melakukan tindak tindakan agresif yang dinilai telah membungkam demokrasi saat melakukan pengamanan aksi beberapa hari lalu.

Advertisement

Aksi damai yang berlangsung sore tadi di warnai dengan aksi diam, dengan cara melatbam mulut, sebagai simbol dibungkamnya demokrasi dalam menyampaikan aspirasi untuk kepentingan orang banyak.

Beberapa lembaga yang ikut tergabung dalam aliansi tersebut, diantaranya, Mahasiswa Peduli Rakyat (MAPERA) Nusantara, Gerakan Pemuda Mahasiswa Indonesia (GPMI), Gerakan Rakyat Merdeka (GRM), Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) Makassar, Ikatan Keluarga Mahasiswa Bangkep Makassar (IKMBM), Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (AMPERA), Pengurus Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya (PB IPMIL), Serikat Pekerja Nasional (SPN), Keluarga Pelajar Mahasiswa Kabupaten Bulungan (KPMK).

Dalam aksinya ini, para demonstran menekankan agar menghentikan segala bentuk pembungkaman demokrasi dan kekerasan dalam mengamankan massa aksi unjukrasa oleh aparat kepolisian.

Jendlap 'Sri Wahyuni' dalam orasinya, mengatakan, "Kami sangat menyesali atas tindakan yang tidak berprikemanusiaan oleh oknum-oknum kepolisian dalam mengawal setiap aksi, yang kerap kali menuai kontrovesi sepanjang tahun 2019 ini. dan pihak polda selaku institusi tertinggi kepolisian di sulawesi selatan, kami mengutuk keras apabila tidak mampu menyelesaikan persoalan ini" ujarnya.

Sri wahyuni melanjutkan, "Apabila dalam kurun waktu satu minggu sejak kami berdiri melakukan aksi unjukrasi ini tidak di indahkan, maka kami akan menggalang seluruh rakyat sulsel beserta mahasiswa keseluruhan untuk datang dan menuntut hal yang sama agar ditindak lanjuti, Karena perilaku seperti ini tidak pantas dicerminkan oleh aparat kepolisian yang notabenenya memiliki tata aturan dalam menjaga, mengayomi, dan melindungi masyarakat"Ujarnya lagi.

Sebelum massa aksi membubarkan diri, para perwakilan dipanggil masuk ke dalam mako polda untuk bertemu dengan beberapa petugas yang mewakili kabid masing-masing, yang dimediasi oleh petugas SPKT Kompol Muhtar. Diantara perwakilan dari polda terdapat perwakilan dari satuan propam, Reskrim,reskrimsus, Intelkam, Humas dan bidang lainnya.