SULSELBERITA.COM. MAKASSAR - Ketua Jaringan Aktivis ProDemokrasi Sulawesi Selatan (Makassar) Andi Ibrahim Amiruddin, yang disapa Ibrahim mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya yang ada di Sulawesi Selatan untuk tidak terprovokasi dengan adanya isu rasisme yang berkembang saat sekarang ini terhadap saudara-saudara kita yang ada di Papua.
Rasisme merupakan suatu doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan dalam wilayah biologis baik yang melekat pada ras manusia baik itu yang menentukan pencapaian budaya kelompok ataupun individu. Jadi rasisme bisa dikatakan ancaman paling nyata dalam tatanan hidup sebab menimbulkan kebencian maksimal dengan alasan yang minimal hingga berakibat atas terpecah belahnya bangsa dan negara kita.
Olehnya itu Ibrahim mengatakan mengajak masyarakat untuk menganalisis media informasi atau menggunakan media secara baik sehingga tidak mudah terpnacing/terprovokasi, marilah kita saling bahu membahu, saling merangkul untuk NKRI karena saya Indonesia, kita semua Indonesia sekalipun kita berbeda pendapat namun lagu kita masih sama Indonesia Raya.
"Seharusnya kita memanfaatkan Pancasila sebagai wadah pemersatu kita terkhusus pada wilayah sosio-kultural kita, tidak hanya sekedar dimaknai secara simbolis bahwa pancasila punya 5 sila, melainkan memaknai apa yang menjadi pointnya. Saya berharap apa yang menjadi pesan Gusdur bahwa perbedaan pendapat cukup sampai dikerongkingan saja tidak untuk sampai kehati senantiasa kita implementasikan", tutup Ibrahim.
(Red)
