SULSELBERITA.COM. MAKASSAR - Masa perkuliahan merupakan jenjang pendidikan, yang turut mengambil peran dalam membentuk masa depan seseorang. Namun seringkali, para mahasiswa masih bingung dengan bagaimana membuat masa kuliahnya lebih optimal, apakah dengan berburu IPK tertinggi saja atau terlibat dalam organisasi kemahasiswaan yang katanya dapat membentuk karakter dan pengalaman mahasiswa.
HMPS PAI Institut Parahikma Indonesia, berusaha memberikan jawaban atas kegalauan para mahasiswa khususnya mereka yang baru menempuh semester-semester awal dengan mengadakan bincang pendidikan virtual yang bertemakan “Kuliah; IPK atau ORGANISASI? ”.
Bincang virtual ini menghadirkan dua pemateri hebat, yaitu Muliana Mursalim ( Lulusan berprestasi Fakultas Hukum UNHAS 2020) yang tengah naik daun k, mendapat kesempatan tampil dalam acara narasi milik Najwa shihab, Arifuddin Balla Alumni Southern Illinois Universty, Amerika Serikat penerima beasiswa bergengsi Fulbright, serta dipandu oleh moderator yang tidak kalah berprestasinya Muhammad Asriady Mahasiswa program Doktoral Universitas Islam Negeri Makassar, penerima beasiswa MORA 5000 Doktor.
Kedua pemateri menyampaikan bahwa, antara IPK dan Organisasi merupakan dua hal yang sangat urgent untuk dicapai dalam masa pendidikan, sehingga sudah seharusnya seorang mahasiswa dapat memaksimalkan diri untuk menyeimbangkan antara meraih IPK yang baik dan aktif dalam berorganisasi karena keduanya merupakan faktor yang akan menunjang kesuksesan di masa depan. Hal ini dibuktikan dengan pemaparan pengalaman dan sejumlah prestasi yang diraih oleh para pemateri selama berkuliah.
Bincang virtual ini, diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai kampus dan daerah di Indonesia. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif dan membangkitkan semangat mahasiswa. Pandemi tidak menjadi alasan untuk tidak menebar kebermanfaatan dan pengetahuan. Kedepannya HMPS PAI Insitut Parahikma Indonesia akan melaksanakan lagi kegiatan serupa dengan tema dan pembahasan menarik lainnya.
(Red)
